Bogordaily.net – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berhasil menorehkan kinerja keuangan yang mengesankan, dan meraup laba bersih yang melonjak 34,3% atau Rp 1,48 triliun sepanjang semester I-2021, secara tahunan atau year on year (YoY).
Dikutip dari presentasi kinerja Bank Mandiri semester I-2021, perolehan laba BSI tersebut dijelaskan sejalan dengan peningkatan pendapatan perusahaan yang capai 10,8% yoy, dari Rp 9,4 triliun menjadi Rp 10,4 triliun di enam bulan pertama 2021.
Pendapatan berbasis komisi atau fee based income BSI tumbuh 27,35% yoy dari Rp 267,32 miliar menjadi Rp 340,45 miliar hingga akhir Juni 2021.
Ini berasal dari biaya administrasi ATM naik 36,26% menjadi 149,79 miliar, layanan mobile banking meningkat 66,5% menjadi Rp 47,62 miliar, remitansi naik 10,37% menjadi Rp 17,23 miliar, pembayaran meningkat 26,8% menjadi Rp 25,4 miliar.
BSI juga mencatatkan pembiayaan tumbuh dua digit yakni 11,7% yoy menjadi Rp 161,4 triliun.
Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 16% YoY dari Rp 186,49 triliun jadi Rp 213,38 triliun.
Di sisi lain, BSI juga berhasil menurunkan biaya dana atau cost of fund dari 2,8%, per Juni 2020 menjadi 2,1% di Juni 2021 silam.
Pertumbuhan pembiayaan disertai dengan kualitas aset yang terjaga. Non Performing Financing (NPF) gross BSI dari 3,2% per Juni tahun lalu menjadi 3,1%.
Untuk mengantisipasi resiko kredit, Bank Syariah Indonesia melakukan pencadangan dengan coverage ratio 144,1% meningkat dari 105,2% pada periode yang sama tahun lalu.
Rasio kecukupan modal yang ditandai dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) meningkat jadi 22,6% dari 19,6%. Adv