Bogordaily.net – Sejumlah tenaga kesehatan (nakes) melakukan resign atau mengundurkan diri dari pekerjaannya di tengah lonjakan kasus Covid-19.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Dokter Indonesia Bersatu, Eva Sri Diana Chaniago, bahwa mereka mundur dikarenakan beban kerja terlalu berat dan insentif penanganan pandemi yang dijanjikan pemerintah belum cair.
“Gaji yang diterima mereka dari rumah sakit sekarang ini kan tidak sesuai dengan beban kerjanya. Sementara insentif dari pemerintah tidak cair. Ya mereka akhirnya lebih memilih mengundurkan diri,” kata Eva dikutip dari Kompas, Kamis 15 Juli 2021.
Lanjutnya, gaji yang dibayarkan RS untuk nakes karyawan tergolong kecil. Bahkan, para nakes yang berstatus relawan sama sekali tak digaji oleh rumah sakit. Karena itu, insentif bagi nakes di masa pandemi memang sudah menjadi suatu kewajaran.
Pemerintah sudah menetapkan besaran insentif berbeda-beda untuk tiap kategori nakes, mulai dari Rp 5-15 juta per bulan.
“Tapi pembayaran insentif ini sangat telat sekali. Insentif dari bulan November tahun lalu baru cair bulan ini,” ujarnya.
Selain beban kerja nakes sangat berat karena pasien Covid-19 terus berdatangan ke rumah sakit, banyak juga nakes yang akhirnya jatuh sakit dan ikut tertular Covid-19. Bahkan para nakes itu juga ikut menularkan virus ke keluarganya di rumah.
“Ada yang resign bilangnya mendingan dagang, ada yang mau sekolah lagi, ada juga yang dilarang oleh suami,” paparnya.
Eva khawatir Rumah Sakit akan makin kolaps karena jumlah nakes terus berkurang di tengah lonjakan kasus Covid-19. Ia mengatakan, pemerintah bisa saja menambah ruang perawatan atau isolasi sebanyak mungkin.***