Thursday, 9 May 2024
HomeBeritaBupati Ikuti Rakor Implementasi PPKM Darurat Dengan Menko Marves

Bupati Ikuti Rakor Implementasi PPKM Darurat Dengan Menko Marves

Bogordaily.net bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bogor mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Implementasi secara virtual, di Pendopo Bupati, Senin 5 Juli 2021.

ini dipimpin Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi () Republik Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan yang juga koordinator pelaksana kebijakan .

Dalam Rakor tersebut Luhut menjelaskan, untuk mengukur efektifitas kinerja dalam menerapkan di daerah masing-masing, dirinya menggunakan alat ukur indeks mobilitas masyarakat. Penurunan angka kasus bisa terjadi jika ada penghentian aktivitas masyarakat hingga 50 persen.

“Berdasarkan analisis historis dibutuhkan penurunan mobilitas hingga 30 persen, untuk menurunkan jumlah penambahan kasus, itu untuk Covid-19 varian alpha. Kalau untuk varian delta dibutuhkan hingga 50 persen,” ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi () Republik Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan.

“Mobilitas masyarakat paling berpengaruh, jadi saya mohon kita semua memahami anatomi masalah. Dengan memahami ini, kita akan tahu cara kerja kita harus bagaimana,” tambahnya.

Luhut meminta untuk melaksanakan ini dengan sebaik-baiknya, kalau tidak berhasil, artinya tanpa sengaja bisa menambah orang yang meninggal atau membiarkan orang meninggal yang mungkin ada di sekitar. Bisa saudara, teman, keluarga atau bahkan kita sendiri.

“Para pejabat daerah bisa menjadikan indeks mobilitas ini sebagai acuan untuk mengukur kinerja kita semua. Kapolres, Dandim, Kapolda dan Pangdam bisa melihat daerahnya masing-masing dari indeks mobilitas masyarakat ini. Dengan target menurunkan mobilitas masyarakat sebanyak 50 persen, kita berharap tanggal 20 Juli nanti bisa mulai membaik,” katanya.

Ia menambahkan, meminta TNI dan POLRI tetap konsisten dalam melaksanakan penyekatan mobilitas masyarakat. Jangan pernah beri pengecualian di luar sektor esensial dan kritikal.

“Harus ada patroli rutin terutama di daerah-daerah industri. Saya minta untuk sektor logistik tidak boleh ada hambatan,” ucapnya.

Sementara itu, memaparkan, Kabupaten Bogor dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia, yakni sebanyak 5,5 juta jiwa ini butuh perhatian khusus.

Jumlah tertular di Kabupaten Bogor sejak 2019 sampai hari ini sebanyak 21.742 kasus. Per hari ini, sekitar 200an kasus. punya 29 rumah sakit baik RSUD maupun swasta, dan 101 Puskesmas.

Ade Yasin mengatakan, untuk penanganan Covid-19 di rumah sakit tersedia tempat tidur sebanyak 1.821 dan ICU sebanyak 142. Tempat tidur yang sudah terpakai sebanyak 1.781 dan ICU 131.

“Kami juga memiliki pusat isolasi di Kecamatan Kemang dan Megamendung dengan jumlah tempat tidur sekitar 140, sudah terpakai 60 persen. Jadi untuk keterisian ICU sudah 92 persen dan tempat tidur sudah 94 persen. Nakes yang terpapar totalnya 396 dari seluruh rumah sakit, Puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya,” paparnya.

Ade menambahkan, dirinya terus bersinergi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), terutama pada titik penyekatan. Kami memberlakukan penyekatan akses wilayah menjadi tiga ring.

Ring pertama adalah pusat wisata, ring kedua adalah pusat kota, dan ring ketiga adalah batas wilayah.

“Untuk batas wilayah, Kabupaten Bogor yang paling banyak dengan 12 batas wilayah dengan kota dan kabupaten lain, sehingga tugas penyekatan batas wilayah dibagi menjadi tiga shift, dan petugasnya gabungan dari TNI, Polri, Satpol PP, Dishub, BPBD dan semua petugas yang kami tugaskan. Kita putar balikkan kendaraan di luar Bogor, untuk mempercepat penyekatan,” jelasnya.

Ade menjelaskan, soal mobilitas masyarakat dengan moda transportasi kereta, tadi pagi kami pantau di stasiun masih tinggi mobilitasnya. Terutama yang akan pergi bekerja ke Jakarta.

“Kami minta bantuan Gubernur DKI Jakarta untuk memperketat aturan di perkantoran selain sektor esensial dan kritikal,” pungkasnya.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here