Bogordaily.net – Pandemi Covid-19 yang melanda dunia, sejak kurang lebih satu tahun. Tidak terkecuali di Indonesia, telah memporak porandakan berbagai sendi kehidupan manusia.
Dampaknya sampai hari ini juga begitu memprihatinkan. Jika tidak ada solusi dalam menyikapinya. Tentu akan menjadi masalah sosial, ekonomi dan kemanusian.
Berangkat dari keprihatinan itulah Yannefri Bakhtiar, membuat Ciper Membezuk (CM) yang digagas bersama, Majid, Nurhadi, Rudi Setiawan, Agung, Refnaldi, Rifai Argi.
Lalu Korwil, Bendahara IKAN, Perwakilan dari RW 7 sampai 14, Perwakilan DKM Alhijri, Nurul Hikmah, Al-Ikhlas, Surau Ar-Royan. Para Pemuda pemudi Ciper, Ibu-ibu, dan mendeklarasikan Ciper Membezuk.
“Tujuan utamanya menumbuhkan spirit Civil Society yang Madani,” beber, kepada Bogordaily.net
Hal ini, lanjutnya untuk gerakan kesadaran masyarakat sadar penanganan Covid-19. Peran Tim Inti CM adalah merancang, menyiapkan, melaksanakan, melaporkan, menyebarkan info hasil CM di semua laporan warga.
Juga mendokumentasikan dan mengundang Warga Ciper untuk ikut dalam setiap aksi CM.
“Titik poin nya gerakan sosial relawan, sukarelawan, untuk bersedia menjadi Lokomotif Program. Agar terbangun sikap peduli dan silaturahmi yang berkelanjutan, karena bisa hilang akibat wabah Corona yang berkepanjangan,” tukas Yanefri, ketika ditemui seusai melakukan kunjungan ke rumah warga yang menjalani Isoman.
Lebih jauh diungkapkan. Wabah yang berkepanjangan saat ini. Pada prinsipnya tidak harus disikapi dengan sikap2 yang tidak produktif.
Tetapi bagaimana nilai ukhuwah Islamiyah tetap terjaga. Mengeluh dan menghindar dari persiapan tentu bukan sikap yang elok.
Sebagai seorang muslim justeru harus terus ihtiar melaksanakan nilai yang diyakini, merubah dan menyikapi wabah secara optimis agar bisa cepat selesai, adalah tujuan dari Ciper Membezuk dalam menghadapi wabah Corona ini.
“Untuk itu dukungan dan kesatuan serta kesadaran warga menjadi penting agar sikap ini , benar dirasakan oleh semua elemen,” pungkas pria berpenampilan kalem ini.***