Friday, 26 April 2024
HomeNasionalCiutan Jokowi Soal Muazin dalam Salat Idul Adha, Disoal Warganet

Ciutan Jokowi Soal Muazin dalam Salat Idul Adha, Disoal Warganet

Bogordaily.net – Cuitan Presiden Joko Widodo yang menyebut ada . Padahal salat tersebut tidak didahului dengan azan ataupun ikamah, dipersoalkan warganet.

“Salat Idul Adha pagi ini di halaman Istana Bogor dengan jamaah terbatas. Bertindak sebagai muazin, imam, dan khatib adalah anggota Paspampres. Kata sang khatib, “semua cobaan dapat kita lalui dengan baik bila dihadapi dengan sabar,” demikian cuitan Jokowi pada Selasa 20 Juli 2021.

Warganet pun langsung ‘menyerbu' postingan Kepala Negara. “Min, sejak kapan sholat ied ada muadzin?? Muazin kan tukang azan, sholat ied ga pake azan min.. Coba diedit postingannya!!,” cuit pemilik akun @yippi******.

“Mukidi apa admin sih ? Woii…….sejak kapan shalat ied pake muazin ( adzan ),” cuit @nanowijaya01.

“Muazin? Wajah menyeringai dengan mata tersenyum. Mo ketawa takut kena delik Wajah dengan tangan di mulut Btw fotonya bagus Jempolan,” cuit @4addibA

Sementara itu, pendakwah Ustaz Hilmi Firdausi melalui akun Twitternya, juga menyoroti adanya sebagaimana diunggah Presiden Jokowi.

“Selamat hari raya Idul Adha Pak Presiden. Sedikit koreksi saja buat admin akun ini, salat Ied tidak didahului oleh Azan & Iqomah, jadi ga ada muazin. Mungkin yang dimaksud Bilal. Sehat2 selalu ya para pejabat negara, agar terus bisa mengajak rakyat Indonesia untuk bersabar,” cuit @Hilmi28.

Merespon hal ini, Menteri Agama (Menag) saat dihubungi MNC Portal, mengatakan, muazin atau bilal dalam konteks salat Idul Adha bertugas memberi tanda bahwa salat dimulai.

“Muazin dan bilal itu sebutan yang sama untuk mereka yang memiliki suara lantang dan fasih. Bukan hanya kumandang azan, tetapi juga memberi tanda salat dimulai. Kalau di salat Ied, muazin atau bilal, dia yang mengkomando: assolaatu jaami'ah,” ucap Yaqut.

Namun demikian, pria yang akrab disapa Gus Menteri ini mengakui muazin secara harfiah memiliki arti orang yang mengumandangkan azan. Sedangkan bilal itu diambil dari nama muazin pertama dalam sejarah Islam yakni Bilal bin Rabah.

“Jadi, secara harfiah, muazin itu artinya orang yang mengumandangkan azan. Bilal itu, tafa'ulan kepada sahabat Bilal, sahabat Nabi yang pertama kali mengumandangkan azan,” tutup Yaqut.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here