Bogordaily.net – Bertempat di Yonif 315 Jln. Raya Gunung Batu pada Sabtu, 10, Juli 2021. Danrem Brigjen TNI Ahmad Fauzi tinjau langsung Pelaksanaan Vaksinasi Nasional Korem 061/SK.
Sebelumnya Danrem juga memantau pelaksanaan penyekatan arus lalulintas di Gadog Kabupaten Bogor.
Peninjauan didampingi oleh Kasrem, beserta Kasi Ops , dan Kasi Intel Rem. Apresiasi warga masyarakat Kota Bogor sangat tinggi. Terlihat dari banyaknya warga yang hadir.
“Optimis dapat melaksanakan vaksinasi massal sesuai target yang diharapkan oleh Presiden,” ujar Ahmad Fauzi.
Vaksinasi nasional yang dilaksanakan oleh Korem 061 Suryakancana. Ini adalah vaksinasi gotong royong dan bela negara karena bekerja sama dengan tenaga relawan yang membantu pelaksanaan vaksin.
Antara lain dari Tim Medis, para Dokter dan bidan, Anggota Pramuka, Anggota Festival Merah Putih dan lainnya.
“Alhamdulillah antusiasme masyarakat sangat luar biasa,” tukasnya .
Ahmad Fauzi melanjutkan. Bahwa agar mendapatkan layanan vaksinasi ini. Ada tiga cara yang dapat dilakukan, pertama datang langsung,
kedua daftar melalui Babinsa atau Koramil yang berada dilingkungan terdekat.
Ketiga melalui aplikasi. Saking antusiasnya warga yang akan mengikuti vaksinasi.
“Saya tegaskan bahwa warga masyarakat tidak perlu khawatir karena pelayanan Vaksinasi ini dilaksanakan juga pada hari Sabtu dan Minggu,” bebernya kepada Bogordaily.net.
Intinya kami akan terus memberikan pelayanan hingga tercapai sesuai yang diharapkan.
Pelayanan vaksinasi saat ini diberikan untuk usia dari mulai 18 tahun usia dan tertua 91 tahun.
“Kedepannya kami berencana akan memberikan pelayanan Vaksinasi dari usia 12 hingga 18 tahun,” tambah Danrem.
Mari kita dukung dan ikut melaksanakan vaksinasi. Kenapa harus vaksinasi, karena kita harus meningkatkan kekebalan imunitas tubuh, kekebalan kelompok masyarakat.
“Sehingga tercipta herd immunity kita, terhadap,” tandasnya.
Danrem menjelaskan target vaksinasi setiap harinya secara global. Diseluruh jajaran Korem 061/SK dapat tercapai 2500 sampai 2800,
“Walaupun kegiatan ini terkendala minimnya tenaga kesehatan, akan tetapi semua yang terlibat akan berusaha semaksimal mungkin,” pungkasnya.***