Thursday, 2 May 2024
HomeBeritaMenko Marinves Dorong DIY Tingkatkan Konversi Tempat Tidur RS untuk Pasien Covid-19

Menko Marinves Dorong DIY Tingkatkan Konversi Tempat Tidur RS untuk Pasien Covid-19

Bogordaily.net – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi () Luhut Binsar Pandjaitan, meminta jajaran pemerintah di () untuk meningkatkan konversi tempat tidur (TT) rumah sakit (RS) untuk perawatan pasien Covid-19.

Dikutip dari Sekretariat Kabinet RI, saat ini tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di wilayah tersebut telah melampaui 70 persen.

“Kapasitas RS sudah hampir full. Oleh karena itu, saya minta kepada pemprov dan pemkab/pemkot di agar segera melakukan konversi TT non Covid-19 menjadi TT perawatan pasien,” ujar Luhut dalam Rapat Koordinasi terkait Percepatan Penanganan Pandemi Covid-19 di , secara virtual, Kamis 29 Juli 2021.

Dengan konversi tersebut, Luhut mengharapkan secara keseluruhan angka konversi TT dapat mencapai 50 persen, sehingga pasien dengan gejala berat dapat ditangani di RS.

Berdasarkan data, saat ini hanya 6,1 persen pasien Covid-19 yang mendapatkan perawatan di RS di , dan merupakan persentase terendah di antara seluruh provinsi di Pulau Jawa dan Bali.

“Padahal secara umum bisa mencapai sampai 20 persen pasien yang butuh dirawat di rumah sakit, sehingga situasi yang terjadi di bisa menjelaskan mengapa angka kematian itu tinggi,” ujarnya.

Luhut mengungkapkan, dari 34.732 kasus aktif di hanya 2.115 yang mendapatkan perawatan di RS.

Ditambahkannya, angka kematian di provinsi ini juga terus meningkat sejak BOR menembus angka hampir 80 persen.

Pada kesempatan itu, juga mendorong jajaran TNI dan Polri di daerah DIY untuk bekerja sama, menggiatkan upaya pelacakan atau tracing dan pengetesan atau testing.

“Saya harap dalam beberapa hari ke depan Kapolda dan Dandim betul-betul meningkatkan aktivitas testing dan tracing sehingga bisa membawa pasien isolasi mandiri yang saturasinya mulai memburuk untuk ke fasilitas isolasi terpusat atau RS,” ujarnya.

Terkait dukungan penanganan COVID-19 di DIY, Luhut menambahkan, pemerintah pusat juga telah mengirimkan 150 buah oxygen concentrator ke DIY.

“Kita juga baru mendapatkan bantuan sepuluh ISO tank untuk oksigen, nanti akan kita kirim ke Jogja,” imbuhnya.

Menutup arahannya, meminta semua pemangku kepentingan terkait untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan dalam menangani penularan Covid-19 di DIY.

Dalam rakor tersebut, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menekan, pentingnya pengukuran saturasi oksigen untuk pasien yang melakukan isoman.

Pasien dengan tingkat saturasi rendah harus mendapatkan perawatan baik di RS ataupun di fasilitas isoter.

“Saya sudah datang ke DIY dan berbicara dengan teman-teman dokter di DIY, memang banyak yang masuknya sudah dengan saturasi rendah sehingga wafat,” ungkapnya.

Menkes menyampaikan bahwa pihaknya akan segera mengirimkan oksimeter ke seluruh puskesmas di DIY.

“Oksimeter itu diperlukan untuk melakukan pengukuran saturasi terutama kepada warga yang sedang isoman agar penanganannya tidak terlambat,” ujarnya.

Sementara Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Ganip Warsito menuturkan bahwa, pihaknya telah melakukan dua hal untuk mengintervensi penanganan Covid-19 di DIY.

Pertama, membentuk satgas untuk melakukan penebalan tenaga kesehatan dan non tenaga kesehatan di DIY.

“Satgas ini bertugas mengatur isoter serta isoman dan telemedisin termasuk berkoordinasi dengan relawan,” ujar Ganip.

Selain itu, Ganip menyebutkan bahwa pihaknya juga mengelola empat isoter di DIY, yakni Rumah Susun (Rusun) Aparatur Sipil Negara Besar Wilayah Serayu dan Opak (BBWSO), Rusun Mahasiswa Universitas Gadjah Mada, Rusun Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta, dan RS Medika Respati.

Turut hadir dalam pertemuan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dan jajaran forkopimda DIY.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here