Friday, 26 April 2024
HomeBeritaGeger Biaya Kremasi Korban Covid-19 Dipatok Rp 80 Juta. Hotman Paris Bereaksi...

Geger Biaya Kremasi Korban Covid-19 Dipatok Rp 80 Juta. Hotman Paris Bereaksi Keras

Bogordaily.net – Cuitan netizen yang mengeluh soal jenazah saat pandemi Covid-19 disorot pengacara .

Bahkan pun langsung mengadu dan lapor polisi agar bisa mengusut oknum krematorium nakal tersebut.

Kisah heboh ini berawal dari curhatan netizen di akun Twitter @partaisocmed.

Dalam curhatannya, netizen tersebut mengungkap rincian jenazah yang akan dilakukan di Karawang.

Biaya untuk mengkremasi jenazah sendiri bernilai paling mahal diantara rincian lainnya yakni sebesar Rp 45 juta.

Dengan biaya lainnya, netizen tersebut harus membayar harga yang terbilang fantastis yakni Rp 80 juta rupiah.

“Plis ya teman-teman, jangan MATI dulu sekarang.. lagi HIGH Seasons… Biaya MAHAL semua! SEMANGAT! Jangan MATI dulu!” pesan netizen tersebut, dilansir Bogordaily.net dari akun Twitter @partaisocmed.

Jika menilik harga normal, harga biasanya untuk kremasi jenazah Covid-19 ternyata cuma Rp 7 juta.

Jika benar begitu, maka jenazah Rp 80 juta itu pun naik 10 kali lipat dari harga normal.

“Kalau standar, kalau yang ditanya kremasinya aja, ya kita harga di Rp 7 juta,” ungkap Manajemen dan Personalia Krematorium Cilincing Heru Prayitno.

Sementara tarif sebesar Rp 10 juta adalah paket kremasi jenazah pasien Covid-19, sewa kapal, dan larung.

“Tadi ada pelarungan, ada guci, ada yang menyangkut ritual setelah kremasi, itu opsional,” tambahnya.

Mengetahui hal tersebut, pun langsung buka suara memberi tanggapan.

Sang pengacara tajir itu rupanya sangat geram dengan aksi oknum yang menaikkan jenazah.

Menurut , harga yang dipatok oleh rumah duka dan krematorium yang mencapai Rp 80 juta itu dinilai tidak wajar.

Apalagi, saat ini masyarakat dalam kesulitan menghadapi pandemi Covid-19.

“Ada warga ngadu ke saya, untuk biaya peti jenazah 25 juta, transport 7,5 juta, kremasi 45 juta, lain-lain 2,5 juta.

Maka keluarga si korban harus membayar 80 juta untuk kremasi,” tutur membeberkan curhatan netizen.

“Halo rumah duka dan krematorium. Kenapa kau begitu tega menagih biaya yang sangat tinggi untuk korban pandemi?” tegas Hotman Paris, dilansir dari akun Instagram @hotmanparissofficial.

“Apakah kau bisa tersenyum saat simpan uangmu di atas penderitaan, mayat keluarga orang lain?” tegasnya lagi.

Lantas, Hotman Paris meminta Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit untuk menindak para pelaku usaha rumah duka dan krematorium yang tega mematok harga kepengurusan jenazah Covid-19 dengan harga selangit.

“Kepada bapak Kapolri, tolong segera kerahkan anak buahmu. Tindak pengusaha rumah duka dengan yang sangat gede,” imbuh Hotman Paris.

Selain lapor polisi, Hotman Paris juga mengadu pada kepala daerah seperti gubernur.

Sang pengacara meminta agar rumah duka yang melanggar tersebut harus dicabut izinnya.

“Untuk bapak gubernur dan walikota, cabut juga izinnya rumah duka dan lembaga krematorium. Cabut izinnya. Harus tegas,” ujar Hotman Paris.

“Kasihan warga sudah kematian, masih harus menangis untuk membayar,” pungkas Hotman Paris.

Polri Komjen Pol Agus Andrianto turun tangan adanya dugaan pengusaha rumah duka dan krematorium mematok harga yang sangat tinggi untuk jasa kepengurusan kremasi jenazah korban Covid-19.

Agus menuturkan, pihaknya telah melakukan penyelidikan.

Dia juga meminta kerja sama para korban untuk turut melaporkan kasus tersebut kepada pihak kepolisian.

“Sedang dilidik ya. Kalau ada korbannya ikut membantu monggo silakan,” kata Agus saat dikonfirmasi, Rabu 21 Juli 2021.

Lebih lanjut, Agus menyampaikan pihaknya tak akan mentolerir jika ternyata pernyataan Hotman Paris terbukti.

Dia bahkan menyebut para pelaku usaha yang menjadi spekulan sebagai pengkhianat bangsa.

“Mari bergandengan tangan untuk membantu meringankan beban masyarakat oleh kelakuan para pengkhianat mencari keuntungan ditengah pandemi yang terjadi,” tukasnya.***

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here