Bogordaily.net – Provinsi Kalimantan Timur terus menggeliat setelah pemerintah memutuskan untuk menjadikan wilayah tersebut sebagai calon ibu kota negara baru pada Agustus 2019 lalu. Rencana tersebut tentunya berdampak positif terhadap potensi yang ada di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Melihat besarnya prospek bisnis dan migrasi ke depan, Sinar Mas Land melalui salah satu township-nya di Balikpapan yaitu Grand City Balikpapan meluncurkan produk rumah tapak bernama Cheville. Ini merupakan klaster hunian kelima di Grand City Balikpapan setelah Forestville, Pineville, Hyland, dan Hayfield.
Hunian di klaster Cheville mengusung konsep modern dan kehidupan dinamis yang menyatu dengan nuansa alam (green environment). Desain urban modern minimalis dengan memaksimalkan pencahayaan dan sirkulasi udara di setiap ruangan.
Rumah tapak tersebut juga telah mengadaptasi standar kebiasaan baru (new normal) dengan menyediakan fasilitas sanitasi berupa wastafel di teras depan rumah. Dengan adanya tren work from home dan sekolah online, hunian tersebut juga memiliki ruang tambahan yang dapat difungsikan sebagai ruang bekerja dan belajar di bagian attic atau bawah atap.
Pada tahap 1 penawaran klaster Cheville terdapat dua tipe rumah. Tipe pertama memiliki luas bangunan 49 m2 dengan luas tanah 60-75 m2. Sementara tipe kedua, memiliki luas bangunan lebih besar yakni 69 m2 dengan luas tanah 90 dan 96 m2.
Kedua tipe ini memiliki dua kamar tidur yang masing-masing sudah dilengkapi dengan kamar mandi pribadi. Dengan desain rumah tumbuh, masing-masing unit dilengkapi dengan taman belakang yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan di masa depan sesuai kebutuhan keluarga.
CEO East Indonesia Franky Najoan meyakini klaster ini akan diminati meski di tengah kondisi pandemi karena ada beberapa perkembangan ekonomi ke depan seperti pembangunan ibu kota negara yang baru di Kalimantan Timur.
“Lokasi Grand City tepat berada di antara Kota Balikpapan yang sudah mantap sebagai kota penghasil energi dengan calon ibu kota negara baru sehingga potensi bisnisnya sangat besar. Tidak heran jika empat klaster sebelumnya selalu terjual habis dan diserap baik oleh pasar. Kesempatan tinggal di lokasi ini sekarang dapat dinikmati oleh konsumen melalui klaster Cheville. Kami tawarkan mulai dari Rp800 jutaan dengan promo yang menarik di antaranya gratis uang muka (DP), gratis biaya provisi, hingga bebas biaya administrasi bagi konsumen yang memilih cara bayar KPR. Selanjutnya, kami juga menawarkan promo hard cash yang spektakuler bagi konsumen,” ujar Franky.
Lokasi Cheville pun terbilang strategis karena berada di secondary boulevard Grand City Balikpapan. Klaster tersebut dekat dengan sejumlah fasilitas di antaranya sekolah IPEKA Grand City, pusat makanan dan bisnis Grand City, Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo, Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, dan pintu keluar tol Balikpapan-Samarinda Km 13.
Hal tersebut akan memudahkan para penghuninya untuk beraktivitas. Dengan kelengkapan fasilitas dan kemudahan akses tersebut, rumah Cheville memiliki nilai investasi terbaik di masa mendatang.
Ke depan, Grand City Balikpapan akan memiliki tiga gerbang utama untuk mempermudah mobilitas penghuninya dan masyarakat kota Balikpapan.
Kini kota mandiri seluas 224 hektare tersebut telah mengoperasionalkan dua gerbang utama. Pada 2017, gerbang pertamanya yang merupakan akses masuk/keluar Grand City dari Jalan MT Haryono telah diresmikan.
Kemudian pada awal 2020, Jalan Sinar Mas Land Boulevard menjadi pintu gerbang kedua kawasan Grand City Balikpapan. Akses sepanjang 2,7 kilometer dengan lebar 32 meter tersebut merupakan salah satu alternatif untuk mengurai kemacetan di Kota Balikpapan. Kehadiran Jalan Sinar Mas Land Boulevard di Grand City Balikpapan juga akan mengurangi waktu jarak tempuh dari Balikpapan ke Samarinda atau sebaliknya.
Rencananya township ini juga akan mengoperasikan akses gerbang ketiga pada 2024. Keberadaan ketiga gerbang ini memudahkan warga dan masyarakat untuk berkunjung ke ibu kota negara baru yang sebagian terletak Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. (Advetorial)