Monday, 6 May 2024
HomeNasionalIngat, Ini Alasan Kenapa PPKM Darurat 6 Minggu Bisa Berlaku

Ingat, Ini Alasan Kenapa PPKM Darurat 6 Minggu Bisa Berlaku

Bogordaily.net – Peperintah berencana memperpanjang masa berlaku PPKM Darurat hingga 6 minggu. Kabar perpanjangan , pertama kali diungkap oleh Menteri Keuangan saat rapat bersama Banggar DPR RI Senin 12 Juli 2021.

“PPKM darurat selama 4-6 minggu dijalankan untuk menahan penyebaran kasus. Mobilitas masyarakat diharapkan menurun signifikan,” tulis bahan paparan Sri Mulyani.

Tanda-tanda PPKM darurat bakal diperpanjang karena varian Delta yang makin ganas. Sri Mulyani menyebut pihaknya akan kembali melakukan realokasi dan refocusing tahap III untuk mendukung pendanaan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp 31 triliun.

“Kita sedang mengidentifikasi sekitar mungkin Rp 26 triliun dan Rp 5 triliun dari TKDD. Kami akan menyelesaikan dalam bulan ini tentu melihat perkembangan COVID-19,” kata Sri Mulyani.

Di sisi lain, terdapat sejumlah pihak yang mendukung pemberlakuan ini. Salah satunya seorang epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman, setuju kalau PPKM darurat diperpanjang hingga Agustus.

“Dan memang sudah seminggu ini (PPKM darurat) kita belum efektif signifikan menurunkan infeksi, kematianm maupun angka reproduksi dan juga pertumbuhannya, jadi menurut saya setidaknya ini (PPKM darurat) sampai akhir Agustus lah,” ujar Dicky Budiman lewat pesan suara kepada detikcom, Selasa 13 Juli 20201.

Dicky menyebutkan bahwa perpanjangan masa perpanjangan PPKM Darurat ini bisa diterapkan di Pulau Jawa. Evaluasi perpanjangan PPKM dapat dilihat pada pertengahan Agustus.

“Prediksi saya sih sampai akhir Agustus kita masih memerlukan PPKM darurat ini dan bicara PPKM darurat ini kan bukan lockdown. Kalau lockdown rata-rata 2 kali masa inkubasi paling cepat sebulan ya rata-rata sih 6 minggu juga,” tuturnya.

Selain itu, Dicky mengevaluasi penerapan peraturan PPKM darurat sejauh ini terutama kemampuan testing dan tracing pemerintah dinilai jauh dari standar.

“Sebagai contoh di testing ini belum naik malah menurut saya belum mengarah kepada target yang ditetapkan. Itu kelemahan kita,” imbuh Dicky.

“Kita bagus di kertas tapi buruk diimplementasi ini yang berbahaya. Jadi bicara testing dan tracing itu strategi yang sangat fundamental. Itu yang menyebabkan (kondisi pandemi) kita memburuk,” lanjutnya.

Dicky menuturkan penambahan kasus Corona di Tanah Air masih tinggi, begitu pula tingkat kematian. Karenanya penerapan dinilai bisa menjadi salah satu solusi dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here