Friday, 26 April 2024
HomeBeritaIni Hikmahnya! Masyarakat Semakin Religius Dimasa Pandemi Covid-19

Ini Hikmahnya! Masyarakat Semakin Religius Dimasa Pandemi Covid-19

Bogordaily.net – Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat (Balitbangdiklat) Kementerian Agama melalukan survei tentang Urgensi Layanan Keagamaan di Masa Pandemi. Pada survey tersebut ditemukan ada peningkatan religiusitas masyarakat di masa pandemi.

Kepala Balitbangdiklat , mengatakan tingkat relijiusitas masyarakat Indonesia secara umum meningkat, terlebih di masa .

“Survei kita lakukan secara daring, pada 8-17 Maret 2021. Ditemukan, mayoritas responden merasa semakin relijius (taat beragama) sejak mereka mengalami/menjalani . Nilainya mencapai 81%,” ungkapnya saat menjadi narasumber pada Mejelis Reboan Diskusi Kebijakan Keagamaan, Rabu 21 Juli 2021.

Selain itu, lanjut Achmad, sebanyak 97% responden juga merasa keyakinan/keberagamaan secara psikologis membantu dalam menghadapi dan dampaknya.

“Kondisinya, masih sedikit layanan konsultasi psiko-spiritual (psikologi keagamaan) yang tersedia. Menurut teori, dalam situasi krisis, seperti ini, ketika orang mengalami ketakutan, penderitaan, atau penyakit sering mengalami pembaruan spiritual,” paparnya.

Secara rinci, meminjam teori dan instrumen FICA Spiritual History Tool yang dikembangkan Puchalski (1996), sejumlah temuan atas pertanyaan dalam survei ini adalah sebagai berikut:

– Kebanyakan responden sangat setuju dan setuju (55,1%), merasa Covid memengaruhi keyakinan/praktik keberagamaan.

– Sebanyak 61.6% responden merasa bahwa pandemi Covid yang berlangsung lama mendorong mereka menemukan makna hidup.

– Mayoritas responden (81%) merasa semakin relijius (taat beragama) sejak mengalami/menjalani .

– Mayoritas responden (97%) merasa keyakinan/keberagamaan mereka membantu (secara psikologis) mereka menghadapi Covid dan dampaknya.

– Sebanyak 86,7% responden berupaya terhubung dengan (mencari support dari) pemuka agama dan komunitas agama mereka.

– Selama menjalani pandemi, mayoritas responden (89,4%) merasa mendapat dukungan mental-spiritual (ada support system) dari pemuka agama dan komunitas agamanya.

– Saat isolasi/menyendiri, ragam aktivitas dilakukan. Sebanyak 56,3% mendengar/membaca kitab suci, 47,2% mendengar ceramah, dan 42,8% dzikir/meditasi. Sedikit sekali yang konsultasi-psikologis khusus. Hanya 22,1% responden yang mengaku pernah mendapat konseling psikologis-keagamaan, selama menjalani pandemi ini.

“Survei-daring ini bersumber dari 1.550 respon para penderita Covid-19, penyintas, dan masyarakat di 34 Provinsi dengan cukup tersebar dan sebangun dengan populasi masyarakat Indonesia. Dengan Metode Accidental sampling (non-probabilitas), temuan hanya berlaku bagi responden. Selanjutnya dilakukan pengumpulan informasi kualitatif, dengan mewawancara per telepon 20 informan terpilih,” tutupnya.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here