Bogordaily.net – Saat pertama kali cabang olahraga (Cabor) Bulutangkis dipertandingkan di Olimpiade Barcelona pada 1992. Bulutangkis berhasil menyabet 19 medali. Sejak itu, cabor Bulutangkis menjadi andalan kontingen Indonesia meraih medali emas. Tentu saja meraih medali emas di Olimpiade Tokyo, menjadi obat penawar rakyat Indonesia, melawan Covid-19.
Sempat tertunda satu tahun akibat pandemi Covid-19, rencananya Olimpiade Tokyo 2020 akan dihelat pada Sabtu, 24 Juli 2021. Pada kesempatan itu Indonesia akan mengirimkan 28 atlet untuk 8 cabor meliputi bulu tangkis 11 atlet, atletik 2 atlet, panahan 4 atlet, menembak 1 atlet, rowing 2 atlet, angkat besi 5 atlet, selancar 1 atlet serta renang 2 atlet.
Legenda bulutangkis Susi Susanti, menyampaikan peluang Indonesia meraih medali emas di Olimpiade Tokyo sangat terbuka. Tetap fokus, menjaga disiplin, stamina serta terus memupuk mental baja saat menjalani laga, menjadi kunci kemenangan.
“Itulah yang saya lakukan, untuk membawa harum nama bangsa,” beber Susi, mengungkap rahasia kesuksesannya meraih medali.
Mantan Kabid Binpres PBSI, itu menuturkan sejak ia bersama suaminya Alan Budi Kusuma berhasil meraih medali emas. Cabor Bulutangkis menjadi andalan dalam mendulang emas di kancah olimpiade.
Pada olimpiade ke-31 di Rio de Janeiro, Brasil, 2016. Pasangan ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menghempaskan perlawanan sengit pasangan Malaysia Chan Peng Soon/Goh Liu Ying di partai final.
Tentu saja Indonesia berharap agar para atlet bulutangkis dapat mempertahankan tradisi mengoleksi medali emas. “Selamat bertanding kuatkan tekad untuk mampu mengharumkan nama bangsa Indonesia,” imbuh Susy Susanti, ketika dihubungi melalui telepon selularnya, Rabu 21 Juli 2021.
Susi menuturkan, tampil membawa nama Bangsa dalam ajang olimpiade, menjadi sesuatu yang dapat membangkitkan semangat untuk meraih prestasi tinggi. Lebih jauh diungkapkan. Dalam ajang kmompetisi di level olimpiade, akan menjadi dorongan bagi atlet untuk melakukan yang terbaik. Sehingga rasa lelah serta nama besar lawan yang dihadari seolah tidak ada. Meraih medali menjadi satusatunya orietasi yang dimiliki pemain saat bertanding.
Susi berharap, prestasi yang diraih di Olimpade Tokyo, dapat menjadi obat penawar rakyat Indonesia yang saat ini tengah berjuang melawan pandemi Covid-19.
“Rakyat indonesia masih banyak yang kesulitan akibat wabah. Semoga raihan prestasi tertinggi atlet-atlet yang bertanding, menjadi spirit bagi rakyat Indonesia untuk bangkit, ” pungkas Susi Susanti.***