BOGORDAILY- Tak hanya Indonesia, dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19 ikut dirasakan Singapura. Banyak perusahaan dan aktivitas bisnis yang bangkrut, bahkan Bandara International Changi pun aktivitasnya hanya dua persen.
“Kemudian pemerintah Singapura mengeluarkan stimulus agar perusahaan bisa bertahan. Agar tak ada pegawai yang dipecat, pemerintah mengeluarkan dana untuk menanggung gaji semua pegawai,” kata Dubes RI untuk Singapura Suryopratomo dilansir detik, Jumat (09/7/2021).
Besaran gaji yang ditetapkan tertinggi 4.600 SGD per bulan. Jumlah itu dinilai cukup sekedar untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari sehingga bisa menggerakan roda ekonomi.
“Kita lihat di bulan Juni 2020 warung warung sudah hidup lagi restoran mulai buka lagi dan kemudian dan ekonominya bergerak kuartal pertama semua. Ekonomi Singapura yang tadinya terkontraksi tahun ini positif 1,3 persen pertumbuhannya,” kata Suryopratomo.
Namun 12 Mei 2021 angka positif naik lagi dan selama satu bulan kegiatan ekonomi turun lagi. Semua warung dan restoran tutup hanya boleh take away. Hal tersebut sangart berpengaruh pada ekonomi negara tersebut.
“Bayangkan Singapura sedang tumbuh 1,3 persen di kuartal kedua diperkirakan akan tumbuh tiba tiba di bulan Mei terpaksa berhenti selama satu bulan. Bisa dibayangkan nggak itu kemudian rem itu diinjak begitu dalam,” ungkapnya.
Tapi kebijakan pemerintah Singapura tidak membuat panik dan kesal warganya karena setiap perubahan kebijakan tidak dilakukan secara mendadak. Di Singapura mengumumkan kebijakan baru seminggu sebelum diberlakukan sehingga masyarakat tidak bingung atau kesulitan. (bdn)