Friday, 26 April 2024
HomeKota BogorKota Bogor Fokus Tangani Kasus Covid-19 Sekaligus di Hulu dan Hilir, Apa...

Kota Bogor Fokus Tangani Kasus Covid-19 Sekaligus di Hulu dan Hilir, Apa Saja?

Bogordaily.net – Pemerintah memfokuskan penanganan kasus Covid-19 di daerah itu yang kasus positifnya masih tinggi dengan penguatan penanganan pada dua sisi, yakni .

Wali Bima Arya di , Rabu, 28 Juli 2021 mengatakan penanganan di hilir memfokuskan pengawasan warga terpapar Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumahnya.

Untuk pengawasan warga yang sedang menjalani isoman, Pemerintah juga telah membangun sistem, yakni pengawasan dilakukan oleh petugas dari puskesmas, Satgas COVID-19 tingkat RW, serta relawan pemuda. Mereka diawasi aparat wilayah, yakni lurah dan camat.

“Fokus langkah pertama adalah monitoring warga yang tengah menjalani isoman. Saya meminta laporan dari lapangan apa saja hambatan dan persoalan yang dihadapi para relawan,” katanya.

Bima Arya menyatakan para relawan pemuda agar benar-benar fokus pada aspek kesehatan warga positif Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri.

“Jangan sampai kecolongan ada warga isoman yang meninggal dunia. Jadi harus dimonitor terus, dipastikan jangan ada perburukan kondisi,” katanya.

Berdasarkan laporan yang diterimanya dari enam kecamatan di , sejak 3 Juli lalu hingga saat ini, 99 warga terpapar COVID-19, meninggal dunia saat menjalani isoman di rumahnya.

“Berdasarkan laporan tersebut, dari jumlah 99 orang yang meninggal dunia, 85 persen di antaranya belum divaksin, berusia di atas 50 tahun, dan memiliki komorbid,” katanya.

Bima mengingatkan relawan pemuda, jika ada warga isoman yang memiliki kriteria tersebut agar langsung berkoordinasi dengan lurah, camat, dan puskesmas.

“Warga dengan kondisi tersebut, tidak boleh menjalani isoman di rumah, tapi harus diupayakan di rawat di rumah sakit atau pusat isolasi,” katanya.

Apalagi, kalau warga terpapar COVID-19 tersebut memiliki gejala, maka harus segera dikomunikasikan dengan puskesmas untuk penanganan lebih intensif.

“Jika ada fasilitas isolasi terdekat silakan dibawa ke tempat isolasi. Jika tidak ada, dilakukan monitoring secara intens,” katanya.

Ia mengatakan fokus penanganan di hulu dengan percepatan pelaksanaan vaksinasi, untuk pencegahan COVID-19.

Pemerintah menargetkan pelaksanaan vaksinasi untuk sekitar 760.000 warga yang menjadi sasaran, untuk dosis pertama bisa tuntas pada September 2021.

Pada upaya percepatan pelaksanaan vaksinasi tersebut, Pemerintah terus mengoptimalkan pelaksanaannya dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan.

Semula pelaksanaan vaksinasi sekitar 5.000 sasaran per hari, kemudian ditingkatkan menjadi 7.000 sasaran, naik menjadi sekitar 10.000 sasaran. “Kita upayakan bisa di atas 10.000 sasaran per hari, untuk mengejar target tuntas pada September,” katanya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here