Saturday, 20 April 2024
HomeBeritaRuhiyat Sujana Sayangkan Lahan Cagar Budaya Dijual

Ruhiyat Sujana Sayangkan Lahan Cagar Budaya Dijual

Bogordaily.net – Anggota Komisi IV DPRD Ruhiyat Sujana menyayangkan adanya Cagar Budaya peninggalan Belanda yang diduga dijual oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Pasalnya di Kampung Pilar, Desa Cibanteng, Kecamatan Leuwisadeng, itu, dijual ke pihak sekolah MTSN 2 Leuwisadeng.

“Saya sangat menyayangkan ada penjualan terkait aset tersebut, saat saya konfirmasi sebenarnya itu kan sudah masuk kepada data base situs dari  Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) berarti kan ini kecolongan,” tegas Ruhiyat Sujana Jumat 2 Juli 2021.

Ruhiyat menambahkan, seharusnya ketika itu sudah menjadi aset kemudian dijaga dan dirawat. Atas kejadian itu berarti bentuk perawatan dan penjagaannya memang mungkin tidak dilakukan, sehingga ini terjadi jual beli.

Dan juga Ruhiyat mengatakan, seharusnya Disbudpar bersama-sama dengan instansi terkait yang pertama dengan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) dan Dinas Pendidikan (Disdik) berkomunikasi bersama menjadi fasilitator.

“Agar persoalan jula beli aset cagar budaya itu bisa segera diselesaikan. Kan tidak hanya cukup dari Aset (BPKAD) saja yang turun harusnya Disbudpar juga turun dan Disdik juga turun bareng-bareng selesaikan,” katanya.

Lebih lanjut kata Ruhiyat, selama ini Disbudpar berbicara program yang didengungkan oleh Bupati Bogor terkait sport and tourism.

Tentu dengan adanya kejadian itu tidak ditangkap secara optimal oleh Disbudpar, bagaimana hari ini terkait wisata, lalu kolaborasi dengan seni dan budaya dan lain sebagainya belum maksimal.

“Sehingga tidak ada kreatifitas membuat program, terlihatnya dari membuat programnya yang tidak terlihat,” ucapnya.

Ruhiyat menegaskan, atas kejadian itu pertama yang dipertanyakan adalah soal Data Base, kemudian bukan hanya soal di data saja, tetapi harus dijaga dan dirawat, sehingga nantinya bermuara kepada program.

“Kalau kami sebagai Komisi IV ketika berbicara budaya dan pendidikan yang menjadi leading, kami juga akan mendorong apalagi misalnya sport and tourism antara wisata,” tegasnya.

Dengan kolaborasi dinas pariwisata menggabungkan antara kesenian budaya dan pariwisata, dirinya menyakini arah peningkatan ekonomi akan terbangun.

“Bagaimana kita mau berbicara ekonominya, perilindungan terhadap kesenian, budaya dan pariwisatanya saja masih dipertanyakan,” pungkasnya. Adv

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here