Bogordaily.net – Diperpanjangnya lockdown hingga 28 Agustus, warga Sydney yang kehilangan waktu kerja lebih dari 20 jam akan mendapatkan tambahan bantuan uang A$150, atau sekitar Rp 1,6 juta, per minggu. Sehingga total bantuan yang diterima menjadi A$750 atau sekitar Rp 8 juta per minggu.
Sedangkan warga yang kehilangan waktu kerja di bawah 20 jam akan mendapatkan tambahan A$75, atau sekitar Rp 800 ribu, per minggu. Total mereka akan mendapat A$450 atau Rp 4,8 juta per minggu.
Hal ini disampaikan oleh Perdana Menteri Australia Scott Morrison setelah Kota Sydney dan wilayah lainnya di negara bagian New South Wales (NSW), memutuskan untuk memperpanjang lockdown hari Rabu 28 Juli 2021.
Bantuan bencana pandemi juga akan diperluas bagi warga yang selama ini menerima tunjangan kesejahteraan, seperti tunjangan generasi muda atau tunjangan untuk pengasuh.
Mereka akan menerima bantuan A$200, atau lebih dari Rp 2 juta seminggu jika kehilangan lebih dari delapan jam kerja.
Bantuan tersebut akan diberikan tanpa mempengaruhi tunjangan yang mereka terima selama ini.
“Prioritasnya adalah memastikan kehadiran pemerintah untuk mendukung mereka yang membutuhkan,” ujar PM Morrison dikutip dari viva.
“Karena inilah tugasnya kita, kita akan jalani lockdown, dan di sisi lain akan kembali berdiri dengan kuat. Itulah yang kita alami tahun lalu,” jelasnya.
Tambahan bantuan akan disalurkan mulai awal minggu depan, tapi PM Australia mengatakan, bantuan akan tersedia mulai minggu pertama jika lockdown terjadi lagi di masa depan.
PM Morrison mengatakan kebijakan ini akan membebani pemerintah federal sekitar A$750 juta, atau lebih dari Rp 8 miliar seminggu.
Jumlah bantuan bencana saat ini sama dengan bantuan sebelumnya, yaitu JobKeeper, tapi Perdana Menteri menolak untuk memberlakukan kembali skema yang telah dihentikan itu.
“Itu bukan solusi yang tepat untuk masalah yang kita hadapi sekarang,” kata PM Morrison.
“Kami tidak berurusan dengan wabah pandemi di seluruh Australia. Yang kita lakukan sekarang ini fokus pada di mana kebutuhan itu diperlukan, sehingga bisa diterapkan dan diberhentikan setiap saat,”pungkasnya.***