Wednesday, 1 May 2024
HomeBeritaMalaysia Sudah Tak Lagi Pakai Vaksin Sinovac, Bagaimana dengan Indonesia ?

Malaysia Sudah Tak Lagi Pakai Vaksin Sinovac, Bagaimana dengan Indonesia ?

Bogordaily.net – Otoritas kesehatan menyatakan bahwa negara-negara bagian di wilayahnya akan mulai menyalurkan lebih banyak vaksin virus Corona (COVID-19) buatan Pfizer-BioNTech setelah menghentikan pemakaian vaksin Sinovac buatan China.

Seperti dilansir The Star, Jumat 16 Juli 2021, Menteri Kesehatan , Dr Adham Baba, menyatakan negaranya akan menghentikan penggunaan vaksin Sinovac begitu pasokannya habis. Kemudian secara bertahap, sebut Dr Adham, akan beralih menggunakan sebagai vaksin utama.

Alasan Malaysia beralih merek vaksin Corona, menurut Dr Adham, disebabkan karena negara ini mulai menerima lebih banyak pasokan .

Dr Adham mengatakan bahwa Malaysia telah mendapatkan total 45,7 juta dosis — pesanan vaksin Corona terbanyak bagi Malaysia.

“Kita akan mulai beralih ke karena kita awalnya memulai dengan memberikan banyak vaksin Sinovac ke negara-negara bagian,” ucapnya.

“Kita memesan 16 juta dosis vaksin Sinovac, dan separuhnya telah diberikan. Separuhnya lagi perlu disimpan untuk dosis kedua,” ujar Dr Adham.

“Jadi, setelah ini, negara-negara bagian lainnya juga akan beralih secara bertahap kepada ,” terangnya.

Penjelasan itu disampaikan Dr Adham saat menjawab pertanyaan soal pengumuman Departemen Kesehatan Kelantan bahwa pihaknya berhenti menyuntikkan vaksin Sinovac pada akhir bulan ini.

Dr Adham membenarkan bahwa penghentian penggunaan vaksin Sinovac akan dimulai di Kelantan sebelum diikuti negara bagian lainnya. “Jadi itu akan dimulai di Kelantan dan segera negara-negara bagian lainnya mengikuti,” tuturnya seperti dilansir Malay Mail.

Secara terpisah, Direktur Jenderal pada Kementerian Kesehatan Malaysia, Dr Noor Hisham Abdullah, menekankan bahwa langkah untuk menghentikan penggunaan vaksin Sinovac adalah semata karena pasokan mendominasi portofolio Program Imunisasi Nasional COVID-19 di Malaysia.

“Pada dasarnya karena kita memiliki cukup pasokan vaksin Pfizer, lebih dari 44 juta dosis, jadi sekarang vaksin utama yang akan digunakan adalah vaksin Pfizer,” tegasnya.

Sementara Indonesia sendiri masih menggunakan vaksin Sinovac, itu terlihat dari masih didatangkan vaksin asal Negara Tirai Bambu sebanyak 14 juta dosis akhir Juni 2021.

Total bahan baku vaksin dari Sinovac yang sudah ada di Indonesia adalah sejumlah 105 juta dosis vaksin dalam bentuk bahan baku. Artinya perlu proses sekitar 1 bulan di Biofarma untuk diproses menjadi vaksin jadi yang siap dipakai.

“Dari 105 juta ini nanti akan jadi 85 juta vaksin jadi yang bisa kita pakai dan itu akan siap 1 bulan setelah sekarang. Jadi mungkin di awal Agustus akan ada 85 juta vaksin Sinovac yang siap kita gunakan,” kata Menteri Kesehatan RI secara virtual di Jakarta, Rabu 30 Juni 2021.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here