Bogordaily.net – Peneliti Cina sebut Antibodi Covid-19 yang dihasilkan oleh vaksin Sinovac setelah pemberian dosis kedua, turun setelah enam bulan pada sebagian besar penerima. Namun suntikan ketiga dapat menguatkan kembali antibodi.
Penelitian dilakukan di Cina dengan mengambil sampel darah dari orang dewasa sehat berusia antara 18-59. Hasil penelitian diterbitkan pada hari Minggu lalu, 25 Juli 2021.
Tim peneliti membagi menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama dan kedua masing-masing 50 peserta yang sudah divaksin dua kali.
Hasilnya, 16,9 persen dan 35,2 persen dari kelompok pertama dan kedua yang masih memiliki tingkat antibodi penawar di atas ambang batas enam bulan. Sementara kelompok ketiga diikuti 540 peserta yang diberikan dosis ketiga atau plasebo.
Peserta yang diberi dosis pada ketiga enam bulan berikutnya, tingkat antibodi naik 3-5 kali lipat.
Studi dilakukan oleh para peneliti di otoritas pengendalian penyakit di provinsi Jiangsu, Sinovac, dan institusi di Cina lainnya.
Para peneliti memperingatkan bahwa penelitian ini tidak menguji efek antibodi terhadap varian yang lebih menular.
Selain itu diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menilai durasi antibodi setelah suntikan ketiga.
Selain Sinovac, tim di Korea Selatan juga meneliti kombinasi vaksin Covid-19 AstraZeneca dan Pfizer.
Vaksin AstraZeneca diberikan pada suntikan pertama dan Pfizer untuk suntikan kedua. Hasilnya antibodi naik hingga enam kali lipat melawan Covid-19.
Penelitian ini melibatkan 499 pekerja medis. Sebanyak 100 orang telah menerima dosis campuran dan 200 orang menerima dua dosis suntikan Pfizer-BioNTech. Sedangkan sisanya mendapatkan dua suntikan AstraZeneca.
Hasilnya menunjukkan vaksin campuran menghasilkan antibodi penetralisir serupa dengan yang ditemukan di kelompok penerima dua suntikan vaksin Pfizer.***