Bogordaily.net – Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor, Rino Indira Gusniawan hadir langsung di IPA Dekeng untuk memastikan air beku sudah masuk.
Pengerjaan pipa transmisi air baku 1.000 Mili meter (mm) jalur intake Ciherang Pondok-IPA Dekeng yang bocor diduga akibat proyek double track sudah rampung dikerjakan, hanya tinggal normalisasi dan harus menunggu satu hingga dua hari kedepan.
Hal itu diungkapkan Direktur Utama Perumda Tirta Pakuan Rino Indira saat meninjau kembali pengerjaan pasca kebocoran, Selasa 19 Juli 2021.
Selain pipa transmisi 1000 mm, Rino Indira mengatakan, masih ada 400 meter pipa yang dikhawatirkan terganggu dengan pengerjaan proyek double track.
“Jadi kronologis pipa bocor transmisi air baku 1.000 mili meter di jalur Intake Ciherang Pondok-IPA Dekeng berawal dari adanya pengerjaan eskavator proyek double track, saat pengerjaan ada material batu menimpa air valve yang berfungsi untuk mengeluarkan angin didalam punggungan pipa. Kemudian air menyembur,” ujar Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor, Rino Indira Gusniawan kepada wartawan.
Rino menjelaskan, kemungkinan batang yang kena dampak karena tertimpa. Setelah dicek yang terkena sambungan ke pipa patah.
“Kemudian kami lakukan dua skema rencana perbaikan dan diambil yang tercepat,” jelasnya.
Masih kata Rino, untuk menghentikan dilakukan skema tercepat yaitu membuat clam saddel yang dimodifikasi, pembuatan sekitar enam sampai delapan jam.
Kemudian ada tambahan alternatif di cor pinggiran pipanya. Pengecoran diperkirakan nanti empat sampai enam jam beton sudah padat, dengan spesifikasi beton yang biasa dipakai untuk pembuatan jalan tol.
“Semua sudah kami siapkan dalam hal perbaikan, tapi namanya rencana pasti ada kendala, seperti hujan turun dan ada part yang harus dipotong. Dalam rencana Selasa 20 Juli 2021 pukul 00.00 WIB selesai, tetapi mundur sampai pukul 05.00 WIB. Lalu pukul 07.00 WIB air sudah bisa dialirkan ke WTP Dekeng. Sudah mengalir 1200 liter perdetik,” terangnya.
Terlebih saat pipa dalam perbaikan, kemarin memakai pipa sebelahnya dengan kapasitas 700 liter perdetik.
Setelah dicek, pengaliran air Kota Bogor lumpuh, tercatat ada 70 ribu pelanggan yang terdampak.
“Kami siapkan 27 mobil tangki. Dengan kapasitas satu mobil empat hingga lima meter kubik. Tetapi karena banyak yang meminta air, kami tidak bisa melayani semua karena keterbatasan armada,” imbuhnya.
Rino menuturkan, rencana sore ini bisa finishing dan besok akan digarap ke daerah kecil pengaliran airnya, saat ini pipa besar sudah mengalir.
“Prediksi kami satu sampai dua hari kedepan normal. Dalam perbaikan ini saya mengumpulkan direktorat teknik dan pengerjaan dibawah tanggung jawab Dirtek,” jelasnya.
Rino juga menerangkan, untuk langkah antisipasi sudah dilakukan tiga tahun supaya tidak terjadi hal ini, karena ini tanah PT KAI dan awalnya pihak Tirta Pakuan harus merelokasi dengan konsekuensi stop produksi selama tiga bulan.
“Sampai akhirnya pihak PT. KAI menggeser jalur atau mengubah desainnya,” terangnya.
Untuk itu, Rino menekankan, kedepannya ada 400 meter yang rawan terdampak proyek double track, pihaknya akan berkoordinasi dengan kontraktor pelaksana untuk dilakukan penguatan.
Total sekitar 1,6 kilometer pipa Perumda Tirta Pakuan yang bersinggungan, atau kritis dengan proyek double track.
“Kami saat ini masih berfikir air mengalir, untuk berhitung penggantian dari pihak kontraktor pelaksana double track, belum dihitung. Kami nanti berhitung berapa jumlah effort yang dikeluarkan dan berapa jumlah air dikeluarkan. Dampak sosial yang paling mengena, 70 pelanggan mengamuk. Untuk penghitungan akan dilakukan oleh Dirtek dan Dirum, berapa jumlahnya,” pungkasnya. Adv