Saturday, 23 November 2024
HomeBeritaRekor, Selama Sehari 11 Pasien Covid-19 Meninggal Dunia saat Isoman

Rekor, Selama Sehari 11 Pasien Covid-19 Meninggal Dunia saat Isoman

Bogordaily.net – Sejak Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Bogor kasus positif covid-19 makin memprihatinkan, bahkan pasien yang meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah mencapai 40 orang.

Bahkan, pada Minggu 11 Juli 2021 menjadi rekor, karena angka pasien isolasi mandiri yang meninggal dunia mencapai 11 orang. Hal itu diungkapkan Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim.

“Total yang dikebumikan saat menjalani isonam ada 40 orang. Kemarin, mencapai rekor 11 orang meninggal dunia dalam sehari dari tim posko pemulasaran,” kata Dedie, Selasa, 13 Juli 2021.

Diekui Dedie bahwa pada umumnya, pasien yang meninggal kondisinya hanya bergejala ringan sehingga melakukan isolasi mandiri. Tetapi, kemungkinan mereka mengalami penurunan drastis terutama pada saturasi oksigen.

Jadi kata Dedie, awalnya mereka tidak ada gejala, atau hanya merasakan gejala ringan. Tetapi lambat laun penurunan saturasi ini menjadi sangat cepat tadinya yang standarnya kan 90, bisa tiba-tiba turun ke 60.

“Nah pada saat di bawah 90 ini kan sudah pada posisi kedaruratan. Dan akhirnya meninggal dunia,” ungkapnya.

Situasi tersebut diperparah dengan kurangnya ketersediaan tempat tidur di rumah sakit, hampir semua rumah sakit sudah penuh. Sehingga, mereka yang kondisinya mendadak buruk, kesulitan mendapat tempat tidur di rumah sakit.

“Akan tetapi tentu permasalahan yang kedua adalah ketersediaan tempat tidur di rumah sakit. Rumah sakit kita full, ICU kita full, IICU kita full, ruang rawat pun full,” ujarnya.

Meskipun kemudian RSUD bisa ditambah sampai dengan 370 bed, tetapi kalau melihat realitas yang ada hanya bisa menampung 242 pasien saja.

“Ya, karena tidak bisa kita tambah bednya karena ketiadaan oksigen dan ketiadaan tenaga kesehatan. Ya itu yang menjadi masalah,” jelasnya.

Yang menjadi persoalan tak hanya itu, tetapi juga minimnya petugas pemantau pasien yang menjalani isolasi mandiri itu menjadi kendala tersendiri. Sebab pasien covid-19 yang isolasi mandiri mencapai sekitar 6.000 orang tak sebanding dengan ketersediaan petugas.

“Sekarang yang aktif sakit itu tersebar di 6 kecamatan, jumlahnya lebih dari 6.000 orang. Bayangkan, memantau 6.000 dengan titik-titik sebaran yang sangat luas tentu juga teman-teman Puskesmas yang total di Kota Bogor itu ada 25 mengalami kesulitan,” jelas dia.

Saat ini tak semua puskesmas aktif, karena ada 2 puskesmas yang saat ini dalam posisi tutup sementara karena ada petugas yang meninggal dunia dan terpapar.

“Jadi kekuatan kita menangani isolasi mandiri itu juga berkurang ditambah seluruh Kota Bogor ada lebih dari 440 tenaga kesehatan yang terpapar,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Koordinator Pemulasaran Jenazah Covid-19 Kota Bogor Rino Indira Gusniawan mengatakan bahwa jumlah lahan pemakaman untuk covid-19 masih cukup. Hanya saja terkendala terkait kecepatan untuk menggali lubang makam.

“Hari ini kondisinya kalau lahan cukup, cuma kecepatan membuat lubang yang sekarang menjadi masalah. Kalau dulu kami membuat lubang satu hari 10, jadi kalau sudah terpakai kita bisa buat lagi, tapi kalau sekarang sudah tidak bisa terkejar karena ritme kerja kita yang sekarang tinggi,” kata Rino.

Sehingga pihaknya membutuhkan alat. Diakui dia, kalau di Situ Gede sudah pakai beko untuk menggali liang lahatnya. “Jadi kami optimalisasikan semuanya, infrastruktur, SDM, semua untuk memperlancar pemakaman,” ujar Rino.

Namun, rencananya akan menambah pemakaman covid-19 khusus non muslim karena TPU Gunung Gadung sudah penuh. Penambahan itu akan dikooridinasikan dengan Dinas Perumkim Kota Bogor.

“Kami berkoordinasi dengan Disperumkim bahwa kita memiliki empat TPU khusus Covid-19, yaitu Gunung Gadung, Situ Gede, Mulyaharja dan Kayu Manis,” tambahnya.

Masih kata dia, posisinya Gunung Gadung dikhususkan untuk yang non muslim, jadi rencananya akan mencari tempat khusus untuk non muslim. “Ya, karena Gunung Gadung sudah penuh, nanti Disperumkim yang akan memetakan di mana lokasi pemakamannya,” pungkasnya.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here