Friday, 22 November 2024
HomeBeritaAACI Tuding PPKM Jadi Biang Kerok Anjloknya Harga Cabai

AACI Tuding PPKM Jadi Biang Kerok Anjloknya Harga Cabai

Bogordaily.net – Sempat ramai pada pekan lalu, petani nekat membakar tanaman cabainya hingga menggratiskan hasil panennya. Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI), Abdul Hamid mengungkap hal itu bisa saja terjadi karena harga jual cabai di petani sangat rendah, untuk saat ini harganya Rp 4.000-5.000 per kilogram (kg).

“Ya sebenarnya itu bisa saja terjadi kepada petani, karena memang kondisi petani saat ini sangat pusing. Harga cabai keriting Rp 4.000-5.000/kg, cabai rawit Rp 8.000/kg. Biaya panen saja sudah Rp 3.000-2.000/kg,” katanya, Senin 31 Agustus 2021.

Hamid menduga hal ini disebabkan karena permintaan yang rendah. Rendahnya pembeli juga disebabkan oleh PPKM yang tengah berlangsung, di mana hal itu menyebabkan banyak restoran tutup.

“Mungkin ada beberapa pengaruh penyerapan pasar yang minim, PPKM juga salah satu penyebabnya. Karena yang beli kan kuliner dan ibu rumah tangga yang jarang keluar, itu lagi menurun, restoran kan tutup seperti itu kan juga berpengaruh,” jelasnya.

Pedagang yang biasanya menerima ratusan ton cabai dari petani jadi sulit untuk menjual cabainya. “Mereka biasa menerima banyak, tapi keluarnya sedikit, biasanya 100-125 ton bahkan lebih, tetapi keluarnya sekarang sedikit,” ungkapnya.

Dia khawatir, jika penurunan harga dan permintaan yang minim terus terjadi dikhawatirkan petani enggan menanam cabai. Hal itu akan menyebabkan tingginya harga pada akhir tahun ini yang bertepatan dengan Natal dan tahun baru.

“Yang saya khawatirkan adalah nanti kalau mereka (petani) tidak bisa merawat tanamannya dari sekarang dikhawatirkan di bulan November dan Desember itu akan masalah. Harganya akan tinggi, ditambah lagi hari raya besar Natal, Tahun Baru, kemudian mendekati Lebaran,” terangnya.

“Saat itu stok juga akan menipis, Kalau bulan itu musim hujannya lebat, itu juga akan semakin parah keadaannya,” tutupnya.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here