Sunday, 24 November 2024
HomeBeritaAwas! Kondisi Stres bisa Picu Ketombe

Awas! Kondisi Stres bisa Picu Ketombe

Bogordaily.net – Kondisi stres bisa berdampak pada kesehatan kita secara keseluruhan. Pada kulit, stres bisa memicu seseorang mengalami dermatitis seboroik atau eksim ketombe.

Dermatitis seboroik sering dikira sama dengan ketombe, padahal keduanya sedikit berbeda.

Menurut Verywell Health, dermatitis seboroik dan ketombe adalah kondisi kulit umum yang memengaruhi area seboroik, yakni area tubuh yang bertanggung jawab untuk memproduksi minyak pada kulit atau sebum.

Baik dermatitis seboroik maupun ketombe berada pada spektrum kondisi yang sama, dengan ketombe merupakan bentuk ringan dari dermatitis seboroik.

Keduanya sama-sama menyebabkan kulit kepala kering dan gatal. Namun, ketombe hanya ditemukan di kulit kepala, sedangkan dermatitis seboroik dapat menyebar ke area seboroik lainnya, seperti wajah, telinga, dan dada bagian atas.

Ketombe menyebabkan serpihan kulit kering berwarna putih atau kuning di kulit kepala. Dermatitis seboroik juga menyebabkan kulit terkelupas.

Selain itu, kondisi ini dapat menyebabkan kulit bersisik, gatal, kemerahan, bengkak, dan radang kulit. Di masa pandemi, banyak orang mungkin secara mendadak mengalami ketombe atau masalah rambut dan kulit kepala lainnya.

Selain stres, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dari RS Pondok Indah – Puri Indah, dr Susie Rendra, SpKK FINSDV menjelaskan, perubahan kebiasaan juga bisa memicu masalah pada kulit, termasuk ketombe.

“Di masa pandemi kita beradaptasi dengan kebiasaan baru, sehingga memunculkan banyak kelainan kulit, yang mungkin sudsah ada sebelumnya, yang frekuensinya lebih banyak,” kata Susie dalam sesi webinar, Kamis (26/08/2021).

Menurut Susie, secara fisik hal itu sulit dikenali. Pasien sama-sama mengalami kulit bersisik, ada kulit mati yang lepas, serta pada beberapa kasus mengalami peradangan. “Secara penampakan sama, tidak ada tanda khas,” ucapnya.

Untuk itu, cobalah mencari tahu riwayat penyakit yang dialami. Apakah sebelum pandemi mengalami masalah yang sama? Jika tidak, penyebab ketombe bisa saja stres atau kulit kepala yang terlalu berkeringat.

“Kulit kepala berkeringat membuat ketombe lebih sering terjadi,” ucapnya.

Cara menghilangkan ketombe Susie kemudian memberikan tips cara menghilangkan ketombe yang dapat dilakukan, di antaranya:

Keramas dengan air dingin
Mengurangi keramas dengan air panas diyakini juga bisa menjadi cara menghilangkan ketombe. Sebab, penggunaan air panas untuk keramas cukup berkaitan dengan produksi keringat. Jika keringat berkurang, maka masalah ketombe juga dapat berkurang.

Gunakan sampo anti ketombe
Menggunakan sampo anti ketombe dinilai cukup membantu dan dapat dijadikan salah satu cara menghilangkan ketombe. Susie menyarankan mencari kandungan seperti zinc pyrithione dan ketokonazol pada sampo yang kita gunakan.

“Sampo dengan kandungan seperti zinc pyrithione atau ketokonazol itu dianggap sampo yang cukup ampuh untuk ketombe,” tuturnya.

Berobat ke dokter Lakukan perawatan sendiri di rumah selama lima hingga tujuh hari. Jika masalah kulit kepala yang dialami semakin mengganggu dan perawatan yang dilakukan tak memberikan perubahan, segeralah berobat ke dokter untuk menemukan solusi yang tepat.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here