Monday, 29 April 2024
HomeNasionalDibubarkan Polisi Demo Pencari Suaka Asal Afghanistan Ricuh

Dibubarkan Polisi Demo Pencari Suaka Asal Afghanistan Ricuh

Bogordaily.net – Demonstran pencari suaka asal masih bertahan di depan gedung , Menteng, Jakarta Pusat. Polisi pun membubarkan paksa massa demo.

Pantauan detikcom di lokasi, Selasa 24 Agustus 2021, pukul 12.30 WIB, puluhan aparat kepolisian mulai membubarkan secara paksa massa yang masih bertahan di depan kantor . Polisi membubarkan massa dengan memukul mundur menggunakan Raimas.

Massa pun berhamburan di sepanjang Jalan Kebon Sirih. Sebagian ada yang bertahan di gang-gang kecil dekat kantor .

Namun kericuhan kembali terjadi ketika demonstran menolak untuk dibubarkan. Massa dan polisi kembali terlibat aksi dorong-dorongan.

“Mundurin aja , mindurin aja,” ujar polisi melalui pengeras suara.

Polisi meminta massa segera meninggalkan lokasi dan masuk ke bus yang disediakan. Water canon pun tampak berjalan menuju arah Tugu Tani mengiringi polisi membubarkan massa.

“Massa silakan bubar, ini jalan umum!,” teriak polisi kembali.

Massa kemudian mundur hingga ke radius 50 meter dari lokasi aksi. Sejumlah bus disiapkan polisi untuk membawa massa di depan gedung Balai Kota .

Tuntutan Demo
Dalam keterangan tertulis, Hakmat, salah seorang pengungsi dari , mengaku sudah tinggal di Jakarta sejak 2013. Dia mengatakan beberapa keluarga dan kerabatnya sudah kembali ke .

“Selama beberapa minggu terakhir saya benar-benar khawatir tentang keselamatan dan kesejahteraan keluarga saya. Mereka berada dalam bahaya langsung,” kata Hakmat.

Hakmat mengaku khawatir terhadap keluarganya, terlebih Taliban saat ini sudah menduduki pemerintahan. Hakmat menuturkan aksi demo yang digelar ini untuk mendesak dan negara-negara lain terkait kejelasan nasib mereka.

Hakmat menyebutkan, dia dan para pendemo lainnya sadar Indonesia saat ini masih dalam masa pandemi COVID-19 dan tidak mengizinkan adanya kerumunan dan aksi demonstrasi. Namun, lanjut dia, pilihan ini terpaksa diambil demi kejelasan nasib mereka.

“Kami tidak berdaya dan tidak memiliki solusi lain selain mengangkat suara kami dan memberi tahu dunia tentang masalah dan kekhawatiran yang kita miliki untuk keluarga, orang, dan negara kami,” ujarnya.

“Kami mengadakan protes ini untuk menekan , pemerintah Australia dan negara-negara lain yang menerima pengungsi dari Indonesia untuk mengerjakan proses permukiman kembali yang sudah terlalu lama. Ribuan pengungsi telah menunggu di sini di Indonesia selama 8-10 tahun untuk dimukimkan kembali,” katanya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here