Bogordaily.net – Tak jarang sidang DPRD menimbulkan kericuhan, kali ini terjadi di pada rapat paripurna DPRD Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Sejumlah anggota dewan nyaris adu jotos dan terlibat saling lempar asbak.
Video kericuhan sidang itu viral di sosial media, Rabu 18 Agustus 2021.
Agenda sidang siang tadi yakni penyampaian laporan hasil pembahasan Rapat Pembangunan membahas RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Kabupaten Solok periode 2021-2026.
Rapat dipimpin langsung oleh ketua DPRD Kabupaten Solok, Dodi Hendra. Saat Dodi baru membuka sidang, muncul beberapa interupsi dari anggota dewan.
Salah satunya yakni Nazar Bakri, dari Fraksi PKS. Kemudian disusul interupsi dari Hafni Hafis dari Fraksi Gerindra.
Ketika Hafni Hafis menyampaikan pendapatnya, anggota dewan lain saling melayangkan interupsi. Bahkan aksi interupsi itu terkesan saling rebut sehingga membuat suasana ruangan menjadi tidak terkendali.
https://twitter.com/Irwan2yah/status/1427895921149239296
Saat itulah sejumlah asbak kaca dilempar ke lantai hingga pecah. Meja juga dibalikkan dan terjadi aksi dorong-dorongan sehingga nyaris baku hantam.
Petugas Satpol PP melerai dan menenangkan para anggota dewan. Namun kericuhan tetap berlanjut hingga keluar ruang sidang.
Belum ada penjelasan resmi baik dari pimpinan dewan maupun pihak sekretariat DPRD atas peristiwa itu. Sidang sendiri kemudian diskors.
Ketua Fraksi PAN DPRD Kabupaten Solok, Aurizal, menuturkan kericuhan dipicu salah satu anggota dewan yang menolak Dodi Hendra sebagai pemimpin sidang. Aurizal menyebut Dodi Hendra dinilai tidak menjalankan tugas dan fungsi kerjanya sebagai ketua DPRD.
“Sejumlah anggota dewan menolak Ketua DPRD Kabupaten Solok, Dodi Hendra sebagai pemimpin rapat karena mosi tak percaya kepada Dodi Hendra masih berjalan,” kata Aurizal, saat dikonfirmasi terpisah.***