Bogordaily.net – Keberatan karena tugas anak yang banyak setiap harinya, orang tua murid di SD Kabupaten Bogor dikeluarkan dari grup WA.
Hal itu diungkapkan oleh lelaki selaku ayah dari murid, yang merasa keberatan karena tugas yang diberikan terlalu banyak.
“GILLLAAAA…!!! gaya otoriter udah masuk sampe ke ranah sekolah. Pagi ini bini gw sedikit kasih masukan ke Guru anak gw yg pertama, soal pemberian tugas harian mulai dari LKS yg bisa sampai 5 lembar belum ditambah tugas dari buku paket, dan adiknya pun sama seperti itu,” cuit @nung_306 yang dikutip Bogordaily.net pada Kamis 5 Agustus 2021.
Menurutnya, selama PPKM orang tua tidak selalu membantu anak-anaknya dalam mengerjakan tugas, terlebih tidak mempunyai basic mengajar.
“Mengingat kemampuan kita orang tua yg gak punya basic mengajar, ditambah kesibukkan kita jg utk bertahan hidup, dpt dipastikan kami gak selalu bs mendampingi putra-putri kami utk menjawab tugas2nya. sementara Sang Guru hanya melempar tugas2 via WAG tanpa ada penjelasan materinya,” ungkapnya.
Merasa jengah dengan tugas yang bertubi-tubi setiap harinya, lelaki tersebut mengatakan istrinya berusaha berbicara di grup dengan guru.
“Dan pagi ini bini gw udah merasa kewalahan dengan tugas2 yg diberikan hingga beberapa halaman sekaligus, dan saat memberikan masukan ke sang guru, endingnya bini gw malah di kick dari group tsb. Ini sikap guru yg sangat otoriter dan tidak terbuka dgn masukan dari orang tua murid,” jelasnya.
Setelah diberikan tugas yang berikan sang guru, istrinya mencurahkan hatinya di grup.
“Assalamu’alaikum..Bu’..mhn maaf setiap hari tugas nya apa gak kebanyakan ya…? Jujur saya pribadi selaku orang tua…keberatan dengan tugas sebaik ini setiap hari nya..mana lagi dengan kondisi seperti ini yang memikirkan juga untuk pemasukan d rmh..mhn untuk di pahami dan di mengerti .terima kasih sebelum nya bu…,” tulis sang istri di grup WA kelas.
Tidak lama kemudian sang guru membalasnya.
“Wass, mau nya gmn ? 1 minggu sex…? Karna kls 1 ibu kmrin setiap hari…alhamdulilah… Sok mangga ibu/ guru ikut saja.. tks..,” balas guru tersebut.
“lya bu.. Saya gak keberatan jika ada tugas setiap hari nya…jika di perkenankan tugas nya fokus Lks..Lks saja…atau buku paket..buku paket aja…karena apa yang di buku Lks sama di buku paket gak jauh berbeda materi nya. Klo pun untuk mengejar nilai..terus terang saya pribadi mungkin ada kekurangan klo untuk mengerjakan lks sekaligus yang di buku paket setiap hari karena keterbatasan waktu saya dengan kerjaan di rmh Dan juga mengajarkan adik’ nya,” curhatan istri tersebut di grup.
Tetapi respon yang diberikan guru tersebut bikin menohok, dan meminta orang tua lain tidak usah protes dengan tugas yang diberikan.
“Tks masukan nya….. Nti siap2 ada ulangan di buku paket… jd g usah… protes. Karna Lks dan paket hrs di sampai kan…itu program pemerintah. bkn se enak nya guru….klw ada wartawan yg tanya jgn salah kan guru…ibu hrs siap jwb,” ketus guru tersebut.
Tidak lama setelah itu, istri dari akun @nung_306 malah dikeluarkan dari grup kelas tersebut.
“Gw mau bertanya pd Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, apa sikap ini bs dibenarkan? Saat kita dikeluarkan dr WAG kelas, otomatis anak gw gk bisa lg mengikuti pelajaran apapun & putus semua informasi dr sekolahnya, apakah artinya anak gw dgn ini jg otomatis dikeluarkan dr sekolah?,” tanyanya dengan heran.
Dirinya merasa kesal karena perlakuan guru tersebut yang otoriter, ia merasa tidak bisa bersuara bebas di negeri sendiri.
“Jika memang memberikan masukan sudah menjadi sesuatu yang HARAM di negeri ini, jangan salahkan kami, jika pada akhirnya kami menempuh banyak jalan HARAM untuk sesuatu yang kami anggap benar. @bogorkab melalui Dinas Pendidikan apakah ini hanya perlu kami diamkan saja?,” tegasnya.
Cuitan tersebut banyak respon dari orang tua lainnya yang merasa keberatan juga dengan pembelajaran dari rumah, bahkan sampai disukai sebanyak 7.840 dan di retweet sebanyak 2.522 orang.***
Orang tua murid dikeluarkan dari grup oleh guru anaknya. (@nung_306/Bogordaily.net)