Friday, 26 April 2024
HomeBeritaKebijakan PPKM Level 4 Dilanjut?

Kebijakan PPKM Level 4 Dilanjut?

Bogordaily.net – Epidemiolog dari (UI), Pandu Riono, ikut buka suara mengenai kelanjutan yang berakhir pada hari ini, Senin 2 Agustus 2021.

Meski belum diketahui secara pasti apakah diperpanjang atau tidak, Pandu memprediksi akan dilonggarkan.

Padahal, menurutnya, pemerintah belum siap jika harus menghadapi lonjakan kasus Covid-19 lagi saat melonggarkan .

“(Kemungkinan) Minggu ini akan dilonggarkan dulu, tapi menurut saya kita belum siap karena akan terjadi kenaikan lagi kalau dilonggarkan,” kata Pandu, dikutip dari tayangan YouTube tvOne, Senin 2 Agustus 2021.

Pandu menjelaskan, jika pemerintah terus mengulangi pengetatan dan pelonggaran PPKM, maka Indonesia akan masuk pada jebakan pandemi.

Hal itu lantaran setiap kali PPKM dilonggarkan, maka lonjakan kasus Covid-19 akan terus terjadi.

“Kita tidak bisa mengatasi pandemi seakan-akan selalu ada penurunan dan kenaikan kasus. Ini yang disebut sebagai jebakan pandemi.”

“Jadi selama kita mengalami fase seperti itu, tidak akan mungkin kita bisa memulihkan kehidupan, termasuk memulihkan ekonomi,” jelas Pandu.

Untuk itu, Pandu menyarankan agar terus dilanjutkan demi menghindari jebakan pandemi.

Sebab, ia menilai, aturan PPKM bisa efektif untuk menekan penularan kasus jika dilakukan secara konsisten.

“PPKM itu akan berhasil menurunkan kasus setelah dua sampai tiga minggu saja, tapi sifatnya sementara, nanti begitu kita longgarkan, akan terjadi peningkatan lagi.”

“Jadi kita harus bergerak menekan kasus penularan semaksimal mungkin dan terus menerus.”

“Kita harus pertahakan supaya kalau ada lonjakan tidak terlalu tinggi, sehingga kita bisa kembali memulihkan ekonomi,” paparnya.

Kendati demikian, Pandu menyebut ada cara lain yang bisa menggantikan PPKM.

Yakni dengan taat melakukan 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak) dan 3T (testing, tracing, treatment) secara kuat.

Sekaligus berusaha semaksimal mungkin meningkatkan cakupan vaksinasi ke seluruh negeri.

“Dengan tiga cara itu kita bisa menggantikan fungsi PPKM yang sangat ketat sehingga masyarakat bisa pulih,” tuturnya.

Lantas, bagaimana data perkambangan kasus Covid-19 dalam sepekan terakhir?

Diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyatakan akan dibuka secara bertahap jika kasus Covid-19 mengalami penurunan.

Menurut data Covid-19 dalam sepekan terakhir ini, angka penambahan kasus memang terlihat adanya penurunan dalam beberapa hari terakhir.

Namun, angka tambahan kasus baru harian masih relatif tinggi dengan 30-40 kasus per hari.

Sementara, kasus sembuh harian kerap kali mengalami peningkatan.

Bahkan, beberapa kali mengalami rekor kasus seperti pada 27 Juli 2021 lalu dengan 47.128 kasus.

Sayangnya, kasus kematian harian relatif masih tinggi.

Setelah mengalami rekor pada 27 Juli 2021 dengan 2.069 kasus, angka kematian harian tercatat fluktiafif dengan sekitar 1.800 kasus per hari.

Berikut data perkambangan kasus Covid-19 dalam sepekan terakhir:

Kasus Baru Harian

– 25 Juli: 38.679

– 26 Juli: 28.228

– 27 Juli: 45.203

– 28 Juli: 47.791

– 29 Juli : 43.479

Kasus Sembuh Harian

– 25 Juli: 37.640

– 26 Juli: 40.374

– 27 Juli: 47.128

– 28 Juli: 43.856

– 29 Juli : 45.494

– 30 Juli: 44.550

– 31 Juli: 39.372

Kasus Kematian Harian

– 25 Juli: 1.266

– 26 Juli: 1.487

– 27 Juli: 2.069

– 28 Juli: 1.824

– 29 Juli : 1.893

– 30 Juli: 1.759

– 31 Juli: 1.808

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here