Tuesday, 7 May 2024
HomeKota BogorKetua DPRD Kota Bogor Tanggapi Hasil Survei IPB

Ketua DPRD Kota Bogor Tanggapi Hasil Survei IPB

Bogordaily.net – Pemerintah bekerjasama dengan melakukan survei terhadap masyarakat terkait persepsi masyarakat terhadap Covid-19.

Bersama dengan Wali Bima Arya, Ketua DPRD Atang Trisnanto mendengarkan pemaparan yang disampaikan Rektor Arif Satria beserta anggota tim survey lainnya.

Dari 20.819 responden yang mengikuti survey secara online, terungkap bahwa kesadaran masyarakat terhadap Covid-19 meningkat.

“Hasil survey ini bisa menjadi acuan untuk memperbaiki kebijakan dan langkah penanganan covid-19. Apresiasi untuk Pemkot dan IPB yang sudah melakukan studi secara maksimal. Pendekatan berbasis ilmiah sangat penting dalam pembuatan kebijakan,” kata Ketua DPRD Atang Trisnanto, Minggu 15 Agustus 2021.

Banyak indikator yang cukup menggembirakan dari hasil studi tersebut. Kesadaran akan prokes, vaksinasi, maupun kepedulian sosial yang tinggi antar warga.

Diluar catatan tersebut, terdapat tiga hal yang menjadi perhatian Atang Trisnanto, yaitu yang terkait vaksinasi, penanganan masalah sosial ekonomi, dan penanganan masalah kesehatan serta pendidikan.

Dari sisi vaksinasi, sebanyak 85 persen sudah mengikuti vaksinasi. Mereka mengeluhkan masalah kerumunan dan jarak lokasi vaksinasi menjadi salah satu kendala yang menghambat akselerasi pelaksanaan vaksinasi.

“Memperbanyak lokasi vaksinasi yang mendekat ke wilayah dan pengaturan jam kehadiran penting dilakukan. Selanjutnya, perlu studi lanjutan untuk memotret warga yang belum vaksin. Karena respondennya mayoritas yang sudah vaksin,” ujarnya.

Sedangkan yang belum vaksin, sambung Atang, belum tercapture secara rinci. Ini penting untuk mencarikan solusi atas kendala yang dihadapi warga yang belum vaksin. Nantinya data tersebut akan berguna untuk memaksimalkan program vaksinasi.

Dari data survey tersebut juga diketahui bahwa masalah ekonomi dan sosial masih menjadi persoalan bagi masyarakat .

Karena, menurut Atang sebanyak 65 persen warga mengalami penurunan pendapatan selama pemberlakuan PPKM. Tak hanya itu, sebanyak 41 persen responden juga mengakui kehilangan pekerjaan akibat penerapan PPKM.

“Masalah ini perlu segera dicarikan jalan keluarnya. DPRD Kota Bogor bersama Bappeda dan TAPD Kota Bogor bisa merumuskan kebijakan untuk menangani masalah ini. Mumpung kita sedang membahas anggaran. Agar tepat kebijakannya. Jangka pendek perlu ada solusi cepat. Jangka menengah panjangnya perlu kebijakan yang strategis”, jelasnya.

Atang menjelaskan, data dari menunjukkan munculnya penyakit baru di masyarakat selama pandemi Covid-19 berlangsung. Yaitu berupa penyakit mental.

“Data penyakit yang diderita sebelum dan sesudah covid, data penerima vaksinasi, data masalah warga yang belum vaksinasi menjadi data penting untuk pelayanan kesehatan”, ungkapnya.

Dengan demikian, Atang pun meminta kepada tim Pemerintah dan , jika ada survey lanjutan maka perlu menambahkan pertanyaan tentang masalah pendidikan selama pandemi.

Selain itu, Ia mengaku ingin mengetahui bagaimana dampak Covid-19 dan PPKM terhadap sektor pendidikan. Terutama bagi anak-anak di SD, SMP, dan SMA. Agar stakeholder di Kota Bogor bisa mendapatkan solusi untuk persoalan dunia pendidikan.

“Overall saya sangat mengapresiasi Pemkot dan IPB, sehingga semua langkah kebijakan kita akan menjadi lebih terarah dan scientific base,” pungkasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here