Bogordaily.net – Gencarnya upaya Pemkot Bogor dalam program vaksinasi Covid-19 disetiap wilayah, mendapat perhatian dan catatan khusus dari Fajari Aria Sugiarto.
Anggota DPRD Kota Bogor yang berasal dari Partai Amanat Nasional tersebut, mengemukakan bahwa ada sejumlah catatan khusus yang ingin ia sampaikan.
“Ya, ada beberapa catatan yang bisa menjadi refleksi agar terus kita semua memberikan yang terbaik bagi warga,” ungkap Fajari.
Poin pertama, dirinya terus akan berkoordinasi dengan Pemkot Bogor, dalam hal ini adalah Dinkes Kota Bogor. Edukasi vaksin adalah jurus jitu dalam meningkatkan kepedulian warga, supaya segera vaksinasi, apalagi mereka yang sudah termakan banyaknya hoax tentang vaksin itu sendiri.
“Saat ini masih ada warga yang merasa takut bila divaksin, padahal vaksin menjadi upaya utuk menekan penyebaran virus, minimal meminimalisir gejala apabila terpapar covid-19,” jelas Fajari.
Poin kedua mendorong pelaksanaan vaksin untuk anak berusia 12 tahun keatas atau remaja, yang berdasarkan data jumlahnya masih minim.
Poin ketiga yang menjadi sorotan adalah terjadinya kerumunan di lokasi vaksinasi. Pelaksanaan vaksinasi harus diatur secara baik, supaya tidak menimbulkan penumpukan orang.
Selanjutnya poin keempat, kiranya Dinkes Kota Bogor ataupun pemerintah tingkat kecamatan dapat mempermudah dokumen pribadi ketika hendak divaksin. Misalnya, cukup membawa E-KTP saja, tanpa harus membawa fotocopy E-KTP, ataupun cukup memperlihatkan KK atau KIA (kartu identitas anak), tanpa perlu melampirkan fotocopynya.
“Ya, saat ini sudah jaman digital tidak perlu lagi fotocopy-fotocopy. Sangat baik jadi bisa memberikan kemudahan bagi warga,” ucap Fajari.
Kedepan, fungsi legislator sebagai pengontrol program vaksinasi akan terus dijalankan, semata-mata untuk terus memberikan yang terbaik bagi warga.
“Yang belum vaksin, ayo manfaatkan segera kesempatan untuk vaksin. Kita jaga bersama, agar segera dapat tercapai herd immunity, aamiin,” pungkasnya.