Bogordaily.net – Plt. Camat Lumbis Pansiangan, Lumbis S.Sos., menyebut Indonesia berhasil keluar dari resesi ekonomi dimasa pendemi Covid-19. Walau masih menghadapi Covid-19 Ekonomi Indonesia akan tetap sehat.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 7,07 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal II-2021.Pertumbuhan ekonomi Indonesia secara kuartal (q-to-q) mencapai 3,31 persen pada April-Juni 2021.
“Sedangkan secara akumulatif, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 3,1 persen (c-to-c) pada semester I-2021,” Dalam unggahan postigan Facebooknya.
Berdasarkan besarannya, kata Lumbis, produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp 4.175,8 triliun pada kuartal II-2021. Sementara, PDB atas dasar harga konstan (ADHK) tercatat sebesar Rp 2.772,8 triliun.
Positifnya pertumbuhan ekonomi Indonesia secara tahunan merupakan yang pertama kali sejak kuartal II-2020.
“Sebelumnya, Indonesia terus mengalami kontraksi ekonomi selama empat kuartal berturut-turut,” ujarnya.
Dirinya menambahkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang positif pada kuartal II-2021 salah satunya didorong oleh meningkatnya mobilitas masyarakat.
Hal tersebut pun mengerek pertumbuhan konsumsi rumah tangga menjadi sebesar 5,93 persen. Konsumsi lembaga non-profit rumah tangga (LNPRT) juga tercatat tumbuh sebesar 4,12 persen.
Kemudian, konsumsi pemerintah mengalami peningkatan sebesar 8,06 persen. Investasi yang diwakili pembentukan modal tetap bruto (PMTB) tercatat meningkat sebesar 8,06 persen.
Selain itu, ekspor Indonesia meningkat 31,78 persen dan impor tumbuh 31,22 persen. Berdasarkan lapangan usahanya, sektor transportasi dan pergudangan mencatatkan pertumbuhan paling tinggi sepanjang April-Juni 2021, yakni 25,1 persen.
“Posisinya diikuti oleh sektor akomodasi, makan, dan minum yang tumbuh 21,58 persen,” ucapnya.
Sektor jasa lainnya juga tumbuh 11,97 persen pada kuartal II-2021. Kemudian, sektor jasa kesehatan mengalami kenaikan sebesar 11,62 persen persen pada periode yang sama.*