Bogordaily.net – Membludaknya warga saat mengikuti vaksinasi di sejumlah tempat hingga terjadi kerumunan massa, mengusik Anggota DPRD komisi IV Kota Bogor Achmad Rifki Alaydrus. Khawatir terjadi kluster baru, ia meminta supaya Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, bisa meminimalisir terjadinya kerumunan dikegiatan vaksinasi.
Politisi muda asal PAN menjelaskan dinas terkait dibantu Satpol PP, Polisi dan TNI memiliki sistem yang dapat mengurai kerumunan.
Diakuinya, kerumunan massa saat mengikuti vaksinasi tidak hanya terjadi di Kota Bogor Saja, namun juga di daerah lain. Salah satu penyebabnya, kata Rifki, akibat kurangnya tenaga kesehatan.
Disampaikan Rifki, Anggota Komisi IV DPRD Kota Bogor bersama Dinkes Kota Bogor sedang melakukan evaluasi supaya, kerumunan saat kegiatan vaksinasi bisa diurai, sehingga tidak menimbulkan klaster baru.
Selain itu, Rifki juga menjelaskan bahwa pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Kesehatan akan terus meminta dan bersurat kepada pemerintah pusat mengenai jatah vaksin untuk Kota Bogor.
Menurutnya dari setiap permintaan jatah vaksin kepada pemerintah pusat yang terealisasi jauh dari harapan yang diajukan. Sedangkan target Kota Bogor dalam melaksanakan program vaksinasi sebanyak 800.000 orang.
“Kita terus akan membuat surat ke pusat agar target 800.000 vaksin untuk Kota Bogor terpenuhi dan tentunya kita ingin PPKM ini berhasil,” katanya.
Rifki menegaskan ketersediaan vaksin menjadi perhatian, jangan sampai kebijakan yang dibuat tidak berdampak.
“Kasian kan yang mencari nafkah kalau di perpanjang terus ppkm ini” kata Rifki.
Menurutnya sejauh ini, ia menilai di sejumlah titik tempat pelaksaan vaksin sudah baik.
Rifki mengapresiasi Dinkes Kota Bogor, TNI, Polri dan semua unsur yang terlibat dalam proses vaksinasi massal di Kota Bogor.***