Thursday, 25 April 2024
HomeNasionalTangani Pandemi di Jabodetabek, Perlu Koordinasi dan Kolaborasi Antar Gubernur

Tangani Pandemi di Jabodetabek, Perlu Koordinasi dan Kolaborasi Antar Gubernur

Bogordaily.net – Sebagai wilayah aglomerasi, mobilitas penduduk di Jabodetabek Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) tidak dapat dihindarkan. Hal ini kemudian sangat berpotensi menjadi rantai penyebaran Covid-19 antar daerah.

Oleh karena itu, dalam penanganannya diperlukan dan kolaborasi yang baik , baik dari pengelolaan data terpadu maupun program yang terintegrasi.

Hal itu dukemukakan oleh Wakil Presiden (Wapres) K. H. Ma'ruf Amin saat memberikan pengarahan kepada seluruh Satuan Tugas (Satgas) DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi melalui konferensi video di kediaman resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta, Senin 2 Agustus 2021.

di wilayah Jabodetabek tidak dapat didasarkan pada wilayah administratif semata-mata, baik secara program maupun data itu harus dilakukan secara terintergrasi dan terpadu melalui yang baik DKI Jakarta, Gubernur Jawa Barat, dan Gubernur Banten,” tegasnya.

Lebih lanjut Wapres menyampaikan, selain yang baik, diperlukan juga penekanan penanganan secara terpadu dari hulu ke hilir. Sebab Wapres menilai, apabila penanganan di hulu dapat dilakukan dengan baik maka di hilir akan mengikuti.

“Yang lebih penting juga ingin mendorong terwujudnya kerja sama yang baik antara Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten dalam kaitan ini adalah penangan pandemi secara terpadu dari hulu ke hilir,” ungkap Wapres.

“Penanganan pandemi dalam wilayah aglomerasi Jabodetabek harus memiliki dan menggunakan standar dan kualitas setara, baik dalam pelaksanaan protokol kesehatannya maupun dalam rangka penanganan 3T nya Testing, Tracing dan Treatment,” tambahnya.

Khususnya, lanjut Wapres, dengan ditemukannya varian-varian baru Covid-19 seperti varian Delta dan varian Kappa, yang memiliki kemampuan penularan yang lebih tinggi dibandingkan varian awal yang terdeteksi, maka penanganan dari hulu menjadi semakin penting untuk diterapkan.

“Kita harus terus waspada dengan memperkuat upaya penangangan di hulu, 3M 3T terus menerus ditingkatkan sehubungan dengan adanya kasus-kasus baru yang terus berkembang, varian baru, Delta dan Kappa misalnya sekarang diketahui. Ini juga memiliki kemampuan penularan yang lebih tinggi, karena itu juga harus kita waspadai,” imbau Wapres.

Menutup arahannya, Wapres pun berpesan kepada Menteri Dalam Negeri serta seluruh jajaran pimpinan di wilayah aglomerasi Jabodetabek, agar dapat melakukan lebih lanjut tentang penanganan pandemi Covid-19 di wilayah ini, agar dalam pelaksanaan di lapangan tidak terjadi ego kewilayahan.

“Dan perlunya ada nanti Menteri Dalam Negeri dan Satgas, dari wilayah-wilayah ini jangan sampai ada semacam, kalau istilah Pak Jaksa Agung, ego kewilayahan. Sebab ini menjadi suatu daerah yang aglomerasi, mungkin perlu dicari modelnya seperti apa,” pungkas Wapres.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here