Thursday, 2 May 2024
HomeBeritaWaduh! Ditengah Isu Anggaran Sewa Helikopter Rp600 Juta, Uu Muncul dengan Mobil...

Waduh! Ditengah Isu Anggaran Sewa Helikopter Rp600 Juta, Uu Muncul dengan Mobil Jadul

Bogordaily.net dihebohkan dengan anggaran total Rp 600 juta untuk untuk operasional .

Di tengah isu anggaran , Uu menemui masyarakat dengan menggunakan mobil jadul akhir pekan lalu.

Dikutip dari media sosialnya, Uu membagikan momen aktivitasnya di akhir pekan kemarin dengan membagikan paket daging ke masyarakat.

Saat menjangkau wilayah dengan tanjakan terjal, Uu menyetir sendiri mobil jadul Suzuki ST20 atau yang biasa disebut Truntung. Mobil yang digunakan Uu adalah Suzuki ST20 tahun 1983 dengan mesin 550 cc.

“Walaupun saya pakai mobil jadul turungtung tapi tidak kalah sama mobil-mobil jaman sekarang, buktinya ditanjakan terjal pun mobil saya naik lancar jaya, beda dengan mobil belakang saya yang kudu ngawahan heula (harus mengambil ancang-ancang dulu),” tulis Uu di Facebook.

Dalam video yang dibagikan, tampak Uu menyetir Suzuki Truntung di tanjakan yang terjal. Mobil jadul itu dengan mulus melewati tanjakan terjal tersebut. Sedangkan pikap di belakangnya tampak tidak kuat menanjak dan harus mengambl ancang-ancang.

“Jalannya begitu terjal, nanjak-mudun (naik-turun), tapi di sini ada kebahagiaan. Turungtungtung, hebat!” katanya dalam video.

Suzuki ST20 ini dikenal oleh masyarakat Indonesia dengan nama Truntung. Alasan dinamakan Truntung karena mobil ini masih menggunakan mesin dua tak yang bunyinya trungtung.. tung.. tung.

Mobil ini menggunakan mesin dua tak 3 silinder berkapasitas 550 cc. Seperti mesin 2 tak pada umumnya, mobil ini membutuhkan oli samping. Mesin masih menggunakan karburator untuk pasokan bahan bakar dan platina untuk pengapian.
Tenaga mesin 2 tak 550 cc Truntung bisa mencapai 33 PS pada 4.500 rpm dengan torsi maksimal 52 Nm pada 3.000 rpm. Mesin dikawinkan dengan transmisi manual 4 percepatan.

Sementara itu, soal anggaran total Rp 600 juta, Uu buka suara. Menurutnya, menggunakan layanan transportasi udara itu untuk memudahkan menjangkau masyarakat.

“Khusus masalah helikopter yang dianggarkan untuk operasional saya dengan sistem sewa ini yang pertama, kami sudah berpikir tentang efisiensi karena helikopter ini butuh, karena memang wilayah Jabar itu luas,” ucap Uu, Selasa 3 Agustus 2021.

“Ada 27 kota/kabupaten, 5.312 desa dan ribuan kelurahan. Ini memerlukan kecepatan dan ketepatan di saat kita harus datang ke daerah karena ada beberapa daerah yang belum terkonektivitas dengan baik atau ada (lokasi) bencana yang datang ke wilayah tersebut dan yang lainnya,” kata Uu melanjutkan.

Seperti diketahui anggaran Rp 600 juta itu dibagi ke dalam delapan paket. Setiap paket dianggarkan untuk satu bulan dengan nilai pagu anggaran Rp 75 juta, sehingga metode belanja pun dengan pengadaan langsung. Paket tersebut dimulai dari Februari hingga September 2021.

Uu mengatakan anggaran yang dialokasikan masih tersimpan dan berbentuk dana cadangan, sehingga hanya dikeluarkan saat harus menyewa helikopter. “Kalau tidak dipakai nanti jadi silpa, nanti dipakai pada perubahan yang akan datang atau penyusunan anggaran yang akan datang, ini bisa di-refocusing untuk kebutuhan yang lain,” tutur Uu.

Dari laman Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (SiRUP LKPP), ada 10 paket yang muncul bila dimasukkan kata ‘' dalam kotak pencarian. Delapan dari 10 paket yang muncul di antaranya adalah paket Sewa Helikopter Mobilitas mulai dari Paket 1 hingga 8 dengan metode pengadaan langsung, yang dimulai dari bulan Februari hingga September.

Dalam tabel tersebut, tertera rencana pengadaan itu dilakukan Pemprov Jabar di bawah satuan kerja Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi Jawa Barat, dengan lokasi rencana pengadaan paket di Kota Bandung, Jawa Barat. Situs tersebut bisa diakses oleh publik dengan mengakses laman https://sirup.lkpp.go.id/.***

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here