Wednesday, 24 April 2024
HomeKabupaten BogorIPB University Produksi Oxygen Concentrator dari Bahan Baku Lokal

IPB University Produksi Oxygen Concentrator dari Bahan Baku Lokal

Bogordaily.net – Meskipun saat ini kasus covid 19 melandai, namun untuk mengantisipasi kembali terjadi lonjakan kasus Covid 19, berkolaborasi dengan Balai Pengembangan Instrumentasi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BPI-BRIN) berhasil menciptakan OxIL. Sebuah dengan molecular sieve atau zeolite dari produk lokal.

Menanggapi hal itu Rektor , Arif Satria mengatakan, keunggulan dari ini adalah menggunakan material lokal yang dikemas dengan teknologi instrumentasi dan kontrol dari BPI-BRIN. Penggunaan bahan bakunya sendiri diproduksi oleh .

Arif Satria juga mengatakan penemuan tersebut juga dapat diiintegrasikan dengan teknologi Fine Bubble yang dapat meningkatkan efisiensi di bidang pertanian.

“Ini lebih murah, bahan bakunya dari lokal, dan memiliki kualitas yang lebih baik. Oleh karena itu kami berharap bahwa hal ini bisa segera dipasarkan untuk bisa mengantisipasi perkembangan yang ada, khususnya pengadaan oksigen,” ungkapnya saat melaunching OxIL dan Fine Bubble di Gedung Andi Hakim Nasution, Kampus IPB Dramaga, Bogor pada Senin, 27 September 2021.

Dengan kapasitas maksimum 10 liter per menit dengan menggunakan metode Pressure Swing Adsorption (PSA), bahan baku untuk pembuatan zeolite semuanya berasal dari lokal.

Selain itu juga mudah diproduksi, sehingga dapat mengurangi ketergantungan kebutuhan zeolite yang selama ini diimpor.

Sebagai solusi mengatasi kelangkaan oksigen, kata Arif, pada saat yang sama OxIL dapat digunakan untuk kegiatan pertanian jika diintregasikan dengan fine bubble yang sedangkan dikembangkan di .

“Teknologi tersebut dapat mempercepat proses pembesaran ikan dan juga proses dormansi bawang putih dan padi,” jelasnya.

Fine bubble sendiri, Prof Y Aris Purwanto menjelaskan, merupakan teknologi yang menghasilkan gelembung halus yang berisi udara, oksigen atau ozon di dalam air yang dapat bertahan lama di dalam air lebih dari 2 minggu.

Teknologi ultrafine bubble yang memanfaatkan oksigen terlarut di air dengan konsentrasi tinggi telah digunakan untuk mematahkan dormansi benih, meningkatkan daya germinasi benih sehingga berpotensi untuk membantu penyiapan budidaya pertanian.

“Ini dapat mempercepat penyiapan benih bawang putih dari yang selama ini harus menunggu patahnya dormansi benih sekitar 5-6 bulan, menjadi 2 bulan. Untuk benih padi dari 4-6 minggu menjadi 2 minggu,” papar dosen di Departemen Teknik Mesin dan Biosistem itu.

Dalam launching tersebut, Dr Anto Tri Sugiarto yang merupakan peneliti di BPI-BRIN menjelaskan lebih dalam mengenai inovasi tersebut. Dibantu juga oleh Dr Zaenal Abidin, seorang pakar kimia lempung dan zeolit dari Departemen Kimia .

Penulis Ruslan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here