Monday, 6 May 2024
HomeNasionalKemenkopUKM Perkuat SDM Aparatur Pengawas Koperasi dan SDM Koperasi di Sulsel

KemenkopUKM Perkuat SDM Aparatur Pengawas Koperasi dan SDM Koperasi di Sulsel

Bogordaily.net Pengembangan SDM Perkoperasian dan Jabatan Fungsional Kementerian Koperasi dan UKM mengatakan bahwa kualitas dan daya saing SDM koperasi menjadi satu keharusan.

“Karena, peningkatan kualitas dan kapasitas SDM menjadi salah satu faktor penentu untuk pengembangan koperasi,” kata , pada acara Pelatihan SDM Aparatur Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulawesi Selatan dan SDM Koperasi, di Makassar, Sulsel.

Pelatihan yang diselenggarakan pada 22-25 September 2021 itu mencakup Pelatihan SDM Bidang Perkoperasian Berbasis SKKNI, Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pembina di Daerah dan Perkoperasian Bagi Pengurus Koperasi Mahasiswa.

mengungkapkan, pihaknya diberikan target untuk membangun 100 koperasi modern tahun 2021. Artinya, untuk mewujudkan koperasi modern, harus menyiapkan SDM yang berpendidikan modern dan berjiwa modern, dengan cara meng-upgrade SDM yang saat ini melalui pendidikan dan pelatihan.

“Mustahil akan terwujud 100 koperasi modern kalau tidak dipersiapkan SDM yang handal dan profesional,” kata .

Hanya saja, ia mengakui, masih rendahnya tingkat partisipasi penduduk Indonesia untuk menjadi anggota koperasi. Pasalnya, entitas koperasi sebagai lembaga bisnis bersama belum sepenuhnya diyakini masyakat.

Data menunjukkan hanya 8,41% minat masyarakat berkoperasi, dan masih di bawah rata rata negara-negara kapitalis sekalipun.

“Yakni, sebesar 16,31% dan rasio wirausaha kita juga masih rendah sekitar 3,47 persen,” tandas .

Dia mengingatkan untuk aparatur agar pelatihan ini memberikan makna dan bermanfaat, menggali ilmu dan pengetahuan perkoperasian dari para fasilitator dan penilaian kesehatan koperasi simpan pinjam, tata kelola koperasi yang baik (GCG), hingga membantu menghubungkan koperasi sektor rill dengan mitra (offtaker).

juga menyampaikan bahwa peningkatan kualitas SDM aparatur, khususnya Jabatan Fungsional Pengawasa Koperasi (JFPK) menjadi prioritas. “Jangan sampai terjadi lebih pintar yang diawasi daripada yang mengawasi. Kalau ini yang terjadi, celaka,” katanya.

Bagi , kondisi ini tidak diinginkan. Sehingga, pendidikan dan pelatihan terhadap aparatur pengawas koperasi terus ditingkatkan untuk menyiapkan pengawas koperasi yang profesional, berdedikasi, dan berintegritas tinggi.

Saat ini, lanjut , dua angkatan sudah dilakukan pelatihan pengawas koperasi di tingkat Pusat 30 orang dan 30 orang di Makassar, bekerjasama dengan USAID-EGSA (Economic Growth Support Activity).

“Insya Allah, satu tahun ke depan akan kelihatan hasilnya dan permasalahan KSP/KSPPS bisa diminimaliris,” ungkapnya.

Selain itu, mengatakan kepada peserta, khususnya Kopma, harus menjadi agen of change melalui kreativitas dan inovasi. dan itu ada pada mahasiswa sehingga Kopma sebagai laboratorium inkubator bisnis koperasi.

“Dapat melahirkan startup- startup baru, jadi wirausaha yang tangguh dan berinovasi. Kopma harus melakukan Rebranding. Kedepannya, Kopma dapat menularkan virus-virus perubahan pada koperasi di sekitarnya sehingga kita bisa menyaksikan koperasi-koperasi modern yang memberikan manfaat terhadap anggotanya,” paparnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sulsel, Abdul Malik Faisal, di depan para peserta pelatihan, mengatakan bahwa pelatihan seperti ini harus membawa warisan ilmu yang didapatkan dari penambahan wawasan yang didapat dari kegiatan pelatihan ini.

“Untuk itu, saya mohon untuk peserta lebih serius dalam mengikuti pelatihan ini, agar dapat ilmu dan maknanya supaya bermanfaat dan dapat dipraktekan dalam kehidupan bermasyarakat,” pinta Abdul Malik.

Di samping itu, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulsel mengucapkan apresiasi yang sebesar besarnya kepada Kementerian Koperasi dan UKM atas perhatiannya terhadap pengembangan SDM koperasi dan Provinsi Sulawesi Selatan.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here