Bogordaily.net – Perjalanan panjang pertubatan Hercules menjadi inspirasi masyarakat. Ia menceritakan kisah hidupnya yang pernah mengalami bermacam cobaan pahit sampai kedekatannya dengan Gus Miftah.
Menyadur dari NU Online, Hercules memiliki nama asli Rosario de Marshall. Ia merupakan seorang gangster dan broker politik yang berasal dari Timor Timur.
Perjalanan kariernya juga cukup berliku. Ia pernah menjadi seorang portir untuk Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat atau TNI-AD pada masa integrasi Timor Timur. Kini, ia fokus mendalami agama diusia senjanya.Iabercerita dirinya sudah menjalani hidup yang sulit dan penuh bahaya. Hal ini dibuktikan dari sejumlah luka di tubuhnya.
Ia mengungkap dirinya pernah dibacok ratusan kali. Ia juga pernah ditembak di bagian mata. Namun, ia masih hidup terlepas dari semua kekerasan brutal yang menimpanya.
Menurutnya, Allah belum mengizinkan dirinya untuk wafat. Karena itu, ia masih bisa bertahan meski sudah dibacok ratusan kali sampai ditembak.
“Karena belum waktunya, makanya saya tidak mati. Meskipun sudah dibacok ratusan orang. Yang di atas belum mengizinkan,” katanya seperti dikutip dari NU Online oleh Suara.com, Sabtu 25 September 2021.
Hercules juga menceritakan bagaimana matanya menjadi cacat akibat terkena tembakan. Ia mengatakan mata kanannya ditembak dari jarak satu meter.
Akibatnya, mata kanannya menjadi terluka dan agak masuk ke dalam. Tak hanya itu, ia juga mengisahkan tentang pembacokan yang dialaminya.
Hercules ternyata pernah dikeroyok oleh ratusan orang. Saat pengeroyokan itu, mereka semua membawa celurit dan samurai yang mengenai tubuhnya.
Dalam kesempatan ini, Hercules juga menjelaskan kedekatannya dengan Gus Miftah. Ia belajar agama kepada tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) tersebut.
Saking dekatnya, Hercules sampai memanggil Gus Miftah dengan sebutan “Abah”. Ia juga baru saja mengunjungi rumah Sekretaris Jenderal PBNU Ahmad Helmy Faisal Zaini dengan didampingi Gus Miftah, Gus Ipang (cicit KH M Hasyim Asy’ari) dan Ustadz Yusuf Mansyur.
“Tadi Abah (Gus Miftah) telepon kalau mau ke rumah Pak Sekjen. Saya tanya boleh ikut apa tidak. Dibilang boleh akhirnya saya ke sini,” jelasnya.
Sejak taubat, Hercules mengakui memiliki kebiasaan yang berbeda. Ia selalu memberikan makan ratusan anak yatim dan sering puasa.
Setiap hari Senin sampai Kamis, Hercules akan menjalani puasa. Kemudian pada hari Jumat, ia akan mengundang 250 hingga 300 anak yatim ke rumahnya.
“Kita hidup sementara. Jika ibarat tangan kotor, tangan saya ini sudah sangat kotor sekali. Umur kita tidak lama. Mau apa lagi,” ucap Hercules bijak.
Sementara itu, Gus Miftah juga memberikan pandangannya mengenai perjalanan taubat Hercules. Ia menilai sosok Hercules besok di akhirat adalah penyelamatnya di hadapan pengadilan Allah.
“Ketika saya tidak masuk surga, nanti Maung Hercules narik saya, itu guru saya. Tolong dimasukkan ke surga,” ungkap Gus Miftah.