Bogordaily.net – Proses pembuatan ‘SquidGame' rupanya membutuhkan 13 tahun sampai benar-benar selesai. Drama serial original Netflix yang dibintangi LeeJungJae dan ParkHaeSoo tersebut telah mencuri hati banyak pemirsa sejak dirilis pada Jumat (17/9).
‘Squid Game' sendiri terinspirais dari permainan anak-anak Korea di mana 456 orang berlomba-lomba mendapatkan 45,6 miliar won atau Rp 648 miliar jika dirupiahkan.
Setelah seorang pemain gugur, perpisahan biadab disajikan kepada pemirsa. Terlepas dari mencekamnya permainan tersebut, para pemain masih bersedia mengambil risiko di sana.
Selama konferensi pers ‘Squid Game' sutradara Hwang Dong Hyuk mengaku bahwa ia telah memulai serial ini sejak tahun 2008 silam.
Kala itu ia secara teratur mengunjungi toko buku komik untuk membuat pondasi cerita kuat dalam drama ini.
“Ketika aku menulis ‘Squid Game', kupikir aku bisa ikut bermain karena aku punya utang pada waktu itu dan sangat membutuhkan uang untuk bertahan hidup,” ungkapnya.
Menjadi sutradara sekaligus penulis skenario, Hwang Dong Hyuk sudah bekerja dalam berbagai proyek terdahulu.
Ia dikenal publik karena hasil karyanya yang meningkatkan kesadaran sosial dan menunjukkan kenyataan pahit. Beberapa karyanya sebelum ini antara lain ‘The Fortress' dan ‘Silenced'.
Kemudian menurut Hwang Dong Hyuk, untuk menggarap sebuah film dengan konsep terlalu kompleks dan tidak komersial sering kali terhambat sponsor.
Itulah mengapa ia membutuhkan 13 tahun untuk menghidupkan imajinasinya dalam ‘Squid Game'. Selama belum mendapatkan investor, maka ia harus menahan diri untuk menggarap konsep brutal tersebut.
Setelah 13 tahun berselang, Hwang Dong Hyuk diberi kebebasan berkreasi hingga akhirnya bisa menghasilkan mahakarya yang kini mendunia. Menurutnya alur cerita drama ini benar-benar sedih meskipun dibalut permainan mematikan.
“Waktu telah berubah dan orang-orang mengatakan padaku bahwa ‘Squid Game' mengingatkan mereka pada hal-hal ang saat ini terjadi di masyarakat sulit ini. Karena itu, aku memperluas cerita dua tahun lalu dan kini sudah banyak yang membicarakannya,” beber Hwang Dong Hyuk.***