Sunday, 24 November 2024
HomeKota BogorViral! Siswa SMP di Bogor di Terima Belajar Kedokteran di Harvard

Viral! Siswa SMP di Bogor di Terima Belajar Kedokteran di Harvard

Bogordaily.net – Abiyusyah Haidar Rainier Siswa kelas 8 di Bogor ini, benar-benar buat banyak orang takjub. Banyangkan saja siswa yang baru duduk di bangku sekolah menengah pertama ini, berhasil lolos program pra kedokteran di Unversitas Harvard.

Tak ayal informasi tersebut jadi viral di media sosial. Kabar viral tersebut bermula ketika sang paman mengumumkan melalui Twitter.

“Keponakan saya diterima di Future Doctors Program dari Harvard. Kelas 8 disuruh belajar genetik & imunologi… ohemji gue aja mabok. Break a leg Bang Haidar!!!,” tulis Agung M. Rheza dalam akun Twitternya, pada Minggu 05 September 2021.

Siswa yang dimaksud bernama lengkap Abiyusyah Haidar Rainier. Dia dan ibunya Alfa Meutia menceritakan rangkaian seleksi dan wawancara bersama pihak Harvard University Summer School sebelum dinyatakan lolos.

Future Doctors Program Harvard merupakan program yang membekali peserta dengan fakta perkuliahan dunia medis. Program diberikan dalam bentuk kursus secara daring selama dua minggu pada September 2021.

“Jadi tujuan dari program ini nanti akan memperkenalkan apa saja yang bisa dilakukan di bidang kesehatan. Karena kan, terlibat di (bidang) kesehatan belum tentu harus menjadi dokter,” ujar Meutia.

Dia mengatakan, dengan program ini tidak lantas Haidar akan kuliah kedokteran di Harvard. Namun program ini akan memperluas wawasan dan pengetahuan Haidar tentang bidang yang akan ditekuni di masa depan.

Siswa Sekolah Bogor Raya tersebut nantinya akan mempelajari modul genetik, endokrinologi, imunologi, hormon, dan lainnya. Meutia turut menjelaskan bahwa anaknya memang tertarik dengan mata pelajaran biologi, kimia, dan matematika.

Meutia menjelaskan guru Haidar di sekolah berperan penting dalam keberhasilan putranya. Sang guru memberikan tawaran program Harvard karena tahu siswanya ingin menjadi dokter.

Sejak kecil, Haidar memang menunjukkan ketertarikan pada medis yang berhubungan dengan manusia. Haidar baru menekuni pembelajaran biologi, kimia, dan fisika ketika menginjak sekolah menengah.

“Mungkin dia melihat karena di lingkungan keluarga ini banyak yang dokter. Jadi, ia ikut tertarik apa yang ditangani dalam kedokteran. Karena dokter kan banyak (macamnya),” ujar Meutia.

Haidar tentunya tidak mengalami keterpaksaan dalam menekuni ilmu kedokteran. Dia terinspirasi keluarganya yang terus belajar hingga dewasa, hingga akhirnya mengikuti program dari Harvard University.

“Oh,sampai tua saja tidak berhenti belajar. Jadi, dia juga ingin lebih tahu. Kalau kira-kira dia nanti memutuskan memang betul ingin jadi dokter, apa saja sih, yang dia dipelajari. Jadi, bukan paksaan dari saya atau dari orang tuanya,” kata Meutia yang juga dosen FKUI tersebut.

Walau sangat menonjol di bidang akademik, Haidar masih sempat menekuni sepak bola dan teater. Meutia mengatakan, dia mendorong anaknya mengeksplorasi bidang lain tidak hanya belajar.

“Saya dan keluarga itu memang mendukung Haidar atau anak-anak supaya bisa menggali potensinya masing-masing. Jadi tidak pelajaran sekolah saja, coba lihat olahraga (atau) seni,” kata Meutia.

Menekuni banyak hal juga mengajarkan anak kemampuan interpersonal. Kemampuan ini mengajarkan cara menghargai orang lain, berkomunikasi, menghadapi kegagalan, dan kedewasaan karakter.

Dengan penjelasan ini dapat disimpulkan keluarga berperan penting dalam keberhasilan anak. Meutia menyebutkan, keluarganya mengajarkan anak melalui contoh dan mendidik mereka bertanggung jawab pada pilihannya.

Kemampuan parenting tentunya wajib terus dilatih sesuai perkembangan zaman. Dengan kemampuan inilah orang tua bisa mendampingi anaknya hingga dewasa dengan karakter baik, bertanggung jawab, dan meraih prestasi terbaiknya.***

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here