Thursday, 18 April 2024
HomeNasionalAPEKSI dan BPIP Membumikan Pancasila di Setiap Kota Tanah Air

APEKSI dan BPIP Membumikan Pancasila di Setiap Kota Tanah Air

Bogordaily.net – Asosiasi Pemerintah Seluruh Indonesia (APEKSI) dan Badan Pembinaan Ideologi () menjalin kerjasama untuk membumikan Pancasila di - di Tanah Air.

Nota kesepahaman tersebut ditandatangani oleh Ketua APEKSI Bima Arya dan Wakil Kepala Prof. Haryono serta disaksikan oleh Wakil Presiden ke-6 RI yang juga Wakil Ketua Dewan Pengarah Try Sutrisno di komplek Candi Prambanan, Yogyakarta, Selasa 12 Oktober 2021 malam.

Bima Arya sangat mengapresiasi yang begitu cepat bergerak menindaklanjuti kerjasama ini dengan APEKSI.

Menurutnya, harus ada terobosan dan kolaborasi agar anak-anak muda di Indonesia bisa menghayati dan mengamalkan Pancasila dengan cara-cara kekinian.

“Tidak ada yang kebetulan di dunia ini. Artinya kita sama-sama di sini, di tempat yang monumental ini Insya Allah barokah dan ada maknanya ke depan. Rasanya tugas kita sama. Membumikan Pancasila supaya anak-anak muda tidak anggap jadul, supaya generasi muda itu menganggap Pancasila dekat,” ungkap Ketua Wali se-Indonesia ini.

Ia menambahkan, APEKSI sangat strategis untuk bermitra karena merepresentasikan sekitar 70 juta penduduk Indonesia.

“Rasanya cukup strategis apabila kita bermitra. Masuk ke anak muda dengan cara-cara kekinian, menembus birokrasi, dianggarkan, direncanakan, direalisasikan. Kita desain bersama. Kita punya gagasan, kita punya ide, kita tandatangani MoU. Nanti masing-masing daerah merumuskan. Ada yang direncanakan di APBD, ada yang bersama-sama dengan kegiatan APEKSI dan ,” jelasnya.

Bima Arya ingin dalam kepengurusannya di APEKSI bisa menghasilkan karya luar biasa yang bisa dinikmati generasi muda, utamanya terkait dengan membumikan Pancasila.

“Masa sih kita tidak bisa bikin film yang keren, yang membuat anak-anak muda itu terpesona. Bagaimana menyimak perdebatan Bung Karno dan para founding father tentang Pancasila. Bagaimana nilai heroik Pancasila itu bisa dilihat bukan saja dari tokoh-tokoh politik tapi mungkin seniman, aktivis, petani dan lain-lain,” terang Bima.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here