Monday, 8 July 2024
HomeKabupaten BogorBegini Nasib Warga Desa Pabangbon Saat Sakit atau Hendak Melahirkan

Begini Nasib Warga Desa Pabangbon Saat Sakit atau Hendak Melahirkan

Bogordaily.net – Teni Tania (19) warga Kampung Gunung Menir, terpaksa harus dibawa menggunakan tandu dari bambu yang dibalut kain sarung saat hendak melahirkan. Oleh warga, Leni digotong menyusuri jalan setapak melintasi pematang sawah menuju Puskesmas yang ada di , untuk mendapatkan layanan medis.

Tidak hanya warga Kampun Gunung Menir, dua kampung lainnya di , Kecamatan Leuwiliang, , juga harus bersusah payah menempuh jalan terjal dan berliku agar dapatkan layanan kesehatan.

Tampak dari rekaman video yang beredar Leni Tania, digotong dua orang pria menggunakan sebilah bambu panjang kurang lebih 3 meter, dibalut beberapa lembar kain sarung untuk menampung beban. Leni, digotong bergantian.

Dalam perjalanan, para penggotong tandu terlihat berusaha mengubah posisi mereka supaya Leni bisa lebih nyaman saat dalam tandu. Dalam perjalanan itu, Leni  diantar beberapa warga lainnya.

Dalam video itu, terdengan rekaman suara seorang pria yang menceritakan bahwa warga Kampung Gunung Menir jika hendak melahirkan atau sakit, terpaksa harus digotong menuju , supaya bisa mendapatkan layanan medis.

Karena itu, ia juga sempat menyampaikan harapan warga supaya pemerintah mau membangun jalan sebagai akses masuk dan keluar warga kampung.

“Di sini, masih ada dua kampung lagi yang terisolir. Kalau mau melahirkan atau sakit harus digotong menuju ,” ucapnya.

Sementara itu Bidan Ayu Kusuma menjelaskan bahwa saat itu ia kedatangan pasien ibu hamil dari Kampung Menir, yang tiba menggunakan tandu.

https://www.tiktok.com/@bogordaily.net/video/7015582920018545946?_d=secCgYIASAHKAESPgo8JH8ZBynn6fuR%2BRWTU99I%2FC6h6PXBuDmeSQy%2BZKqan

“Ia saat itu pagi hari sekitar pukul 08.30 wib, ada pasien hendak melahirkan saat datang ke sini kondisinya hamil muda namun ada masalah pada kandungan. Karena perlengkapan medis terbatas, saya sarankan supaya dirujuk ke Puskesmas Leuwiliang,” kata Ayu Kusuma Bidan saat dikonfirmasi, Selasa 5 Oktober 2021.

Ayu menceritakan, setelah dilakukan penganan oleh Bidan di Puskesmas Leuwiliang, persalinan Leni berjalan normal meksipun ari-ari bayi sempat tidak keluar, sehingga harus dilakukan tindakan khusus.

“Alhamdulillah kondisi ibu dan bayi saat ini baik dan sehat. Kemarin sudah periksa juga ke sini,” katanya.

Lebih lanjut Bidan Ayu menceritakan, bukan kali ini saja warga yang hendak melahirkan atau sakit datang menggunakan tandu. Menurutnya hal itu sering terjadi karena jalan sempit dan terjal menjadi sulit diakses menggunakan kendaraan roda dua apalagi roda empat.

“Bahkan kalau menggunakan kendaraan roda dua pun, itu harus yang sudah terampil. Saya aja kalau hendak memeriksa orang sakit ke kampung itu, gak berani pakai motor. Harus jalan kaki, jalanya terjal,” katanya.

Terpisah Sekdes Pabangbon Novi Firdaus mengatakan, kondisi itu sangat memprihatinkan. Hingga saat ini masih ada warga akan melahirkan atau sakit harus digotong menggunakan tandu.

Ddirinya berharap pemerintah daerah maupun pusat memaksimalkan pembangunan infrastruktur di wilayah . Mengingat berada di atas pengunungan.

“Ya berharap agar pemerintah daerah dan pusat lebih memperhatikan lagi pembangunan infrastruktur di . Meksipun saat ini sudah ada pembangunan infrastruktur ke kampung terisolir dari dana Samisade Pemkab Bogor,” pungkasnya.***

 

(Ruslan/Diki Sudrajat)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here