Tuesday, 26 November 2024
HomeBeritaDikuasai Taliban, Warga Afghanistan Makin Nelangsa

Dikuasai Taliban, Warga Afghanistan Makin Nelangsa

Bogordaily.net – Seorang pejabat senior WFP PBB memperingatkan bahwa jutaan warga Afghanistan, termasuk anak-anak, terancam mati kelaparan kecuali tindakan segera dilakukan. Ia juga menyerukan agar dana segera dicairkan untuk bantuan kemanusiaan.

Direktur Eksekutif Program Pangan Dunia PBB (WFP) David Beasley seperti dikutip dari Reuters, Selasa 26 Oktober 2021, menjelaskan bahwa 22,8 juta warga dari 39 juta populasi Afghanistan menghadapi kerawanan pangan akut.

Kerawanan pangan tersebut membuat Afghanistan dilanda bencana kelaparan yang semakin buruk dibandingkan dengan bencana kelaparan dua bulan lalu yang mencapai 14 juta orang.

Beasley mengatakan kepada Reuters di Dubai, “anak-anak akan mati. Orang-orang akan kelaparan. Keadaan akan menjadi jauh lebih buruk.”

Afghanistan terjerumus ke dalam krisis pada Agustus 2021 setelah Taliban mengusir pemerintah yang didukung oleh negara Barat.

Hal tersebut mendorong para penyumbang untuk menahan miliaran dolar bantuan untuk ekonomi yang bergantung pada bantuan.

Krisis pangan yang diperburuk oleh perubahan iklim sangat mengerikan di Afghanistan, bahkan sebelum Taliban mengambil alih kekuasaan.

“Apa yang kami prediksi akan menjadi kenyataan jauh lebih cepat dari yang kami perkirakan. Kabul jatuh lebih cepat dari yang diperkirakan siapa pun dan ekonomi jatuh lebih cepat dari itu,” kata Beasley.

Beasley mengatakan dollar yang dialokasikan untuk bantuan pembangunan harus digunakan kembali untuk bantuan kemanusiaan.

“Anda harus mencairkan dana ini sehingga orang dapat bertahan hidup,” ucap Beasley.

Banyak warga Afghanistan yang menjual harta benda untuk membeli makanan karena Taliban yang tidak mampu membayar upah kepada pegawai negeri sipil.

Masyarakat perkotaan di Afghanistan kini menghadapi kerawanan pangan pada tingkat yang mirip dengan daerah pedesaan untuk pertama kalinya. (Jacinta Aura Maharani)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here