Bogordaily.net – RS AZRA kembali melaksanakan Health Talk di Zoom dan Youtube Live Streaming dengan tema “Mengenal Penyakit Jantung Hipertensi” bersama narasumber dr. Ramang Napu, Sp.JP (K), FIHA, FacSS (Dokter Spesialis Jantung).
Health Talk kali ini dipandu oleh Nindya Kurnia Aprinita, SKM (Promosi Kesehatan RS AZRA).
Hipertensi di seluruh dunia sudah menjadi suatu masalah, prevalensinya sekitar 30-45% setara dengan sepertiga penduduk dunia. Sedangkan prevalensi di Indonesia terdapat 31% mengidap penyakit hipertensi.
Tak hanya data tersebut saja, ada sekitar 530.000 penduduk berakhir dengan kegagalan jantung. Hipertensi terjadi ketika aliran darah mendorong atau menekan pembuluh darah dengan sangat kuat.
Penyebab hipertensi beragam, meski sebagian besarnya tidak diketahui secara pasti. Secara umumnya tekanan darah berada di angka 120-129mmHg per 80-84mmHg.
Jika seseorang dalam keadaan normal (tidak sehabis olahraga atau kegiatan yang memicu tekanan darah naik) angka tekanan darahnya melebihi dari angka tersebut bisa dinyatakan orang tersebut memiliki penyakit hipertensi.
“Hipertensi dibedakan menjadi dua tipe yaitu hipertensi primer dan sekunder. Di Indonesia sendiri persentasi paling banyak adalah hipertensi primer sekitar 95%. Sedangkan hipertensi sekunder penyebabnya biasanya dikarenakan kelainan hormonal, kelainan ginjal, terdapat kista atau tumor dibagian ginjal, batu ginjal dll. Jika penyebab tersebut dihilangkan ada potensi tekanan darahnya kembali normal kembali. Hipertensi primer ini sangat dihilangkan penyebabnya, biasanya hipertensi primer ini terjadi karena memiliki riwayat penyakit DM, kebiasaan merokok, konsumsi obat-obatan, makanan olahan yang diawetkan, obesitas, mengonsumsi alkohol, dan stress mental,” ucap Dr. Ramang Napu.
Terdapat 4 organ didalam tubuh yang dapat mengatur tekanan darah tinggi. Kesatu ialah jantung yang berperan menyalurkan darah keseluruh tubuh, lalu yang kedua ialah otak yang berperan dalam mengatur tekanan darah agar tetap stabil atau bisa disebut saraf simpatis, ketiga ada pembuluh darah yang berperan mengatur tekanan darah dan yang keempat ialah ginjal yang berperan sebagai mengatur tekanan darah lalu ginjal mengeluarkan hormon-hormon agar tekanan darah tetap stabil.
“Jika darah tidak dapat dikontrol maka akan menyerang 4 organ tubuh tersebut. Nomor satu yang paling berdampak ialah jantung. Oleh karena itu banyak penderita hipertensi yang mengalami kematian. Sedangkan organ lainnya yang diserang seperti otak, dapat terjadi stroke jika menyerang ginjal akan terjadi kegagalan ginjal,” tambahnya.
“Pemberian obat tidak dapat diberikan kepada sembarang penderita, pemberian obat dapat diberikan kepada penderita hipertensi dengan melihat karakteristik yang bersangkutan. Karakteristiknya seperti jenis kelamin, usia, ras, psikologis, komorbid, dan hasil skrining awal. Jadi setiap penderita bisa mendapatkan obat yang berbeda. Tujuan pengobatan hipertensi sendiri terdapat 3 macam yang pertama tujuan jangka pendek yaitu mencapai tekanan darah yang optimal, lalu yang kedua tujuan jangka menengah yaitu untuk mengevaluasi perubahan target organ, dan yang ketiga tujuan jangka panjang untuk mencegah terjadinya komplikasi kejadian kardiovaskular seperti gagal jantung, serangan jantung, stroke, dan gagal ginjal. Dampak lainnya adanya gangguan penglihatan dan disfungsi seksual yang biasanya terjadi pada laki-laki,” ujar dr. Ramang Napu.
Ada beberapa gejala penyakit jantung hipertensi yang pertama ialah paroksimal nokturnal dispnoe tolerabilitas mulai menurun, konsentrasi mulai terganggu, sesak nafas, melakukan pekerja sehari-hari, sesak nafas saat istirahat, cemas, berdebar dan mudah capek.
Jika sudah mengalami gejala tersebut saat sudah mengidap hipertensi, maka dapat disebut penyakit jantung hipertensi.
“Hipertensi terkontrol karena mengonsumsi obat yang sesuai dan secara teratur, obat-obatan hipertensi salah satu tujuan melindungi fungsi ginjal, hipertensi dapat mengalami disfungsi seksual, tekanan darah dapat berubah tiap hari dipengaruhi banyak faktor, hipertensi sudah identik dengan penyakit jantung dan pengobatan hipertensi sangat individual tidak bisa disamaratakan,” paparnya.
Acara ini dihadiri sekitar 164 peserta yang sangat antusias dalam mengajukan pertanyaan pada topik ini.
dr. Ramang berpraktik di RS AZRA setiap Senin, Rabu, Jumat pukul 12.00 – 15.00 pada hari Senin dan Kamis pukul 15.00 WIB – selesai. Adv