Saturday, 20 April 2024
HomeKabupaten BogorPantau Stok dan Harga Gabah, DKP Kabupaten Bogor Punya Inovasi SiGili

Pantau Stok dan Harga Gabah, DKP Kabupaten Bogor Punya Inovasi SiGili

Bogordaily.net – Dinas Ketahan Pangan (DKP) Kabupaten Bogor punya inovasi , aplikasi ini berfungsi untuk merekap, memantau stok harga gabah dan juga beras yang ada di tingkat .

atau Sistem merupakan suatu aplikasi berbasis web.

Bupati Bogor, Ade Yasin mengatakan, Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan Pemda agar terus membangun kapasitas dan daya saing sehingga perlu terus berinovasi.

Demi memberikan layanan yang lebih cepat, lebih baik, lebih murah, lebih transparan dan lebih bermanfaat dalam lingkup internal birokrasi maupun pelayanan publik.

“Saat ini kami punya 199 inovasi yang sudah tervalidasi, salah satunya adalah . atau Sistem merupakan suatu aplikasi berbasis web yang diluncurkan oleh Dinas Ketahan Pangan (DKP) Kabupaten Bogor. Aplikasi ini berfungsi untuk merekap, memantau stok harga gabah dan juga beras yang ada di tingkat penggilingan,” kata Ade Yasin.

Ade mengungkapkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor berkomitmen untuk mendorong dan membangun budaya inovasi melalui kolaborasi dan kompetisi di berbagai sektor, salah satunya dengan kebijakan one institution, one innovation dan one village, one innovation.

Harapan akhir dari aplikasi ini untuk memberikan gambaran ketersediaan stok dan harga gabah/beras di Kabupaten Bogor ditingkat penggilingan di Kabupaten Bogor, baik penggilingan kapasitas sedang maupun kapasitas kecil.

Kepala Dinas Ketahan Pangan Kabupaten Bogor, Dedi Ade Bachtiar menyampaikan, pembuatan aplikasi ini didasari fakta di lapangan yaitu adanya gejolak ketersediaan beras di masyarakat.

Apabila gejolak tersebut tidak dapat dipantau serta dikontrol dengan baik, maka nantinya akan mengganggu pasokan beras itu sendiri untuk sampai ke tingkat konsumen.

“Aplikasi ini secara teknis digunakan oleh petugas lapangan stok gabah dan beras. Mereka terdiri dari 15 petugas yang disebar ke 15 kecamatan, di mana tempat penggilingan padi berada. Mereka memiliki kewajiban untuk melakukan survei ke tempat penggilingan masing-masing dan setelah itu hasil surveinya akan diinput oleh mereka di aplikasi .

Dedi menambahkan, semua laporan yang sudah diinput di aplikasi tersebut nantinya akan direkap dan dipantau juga oleh admin di tingkat OPD.

Hasil berupa laporan harga, stok untuk beras, gabah di wilayah Kabupaten Bogor nantinya dapat dijadikan dasar bagi pemegang kebijakan, untuk mengambil keputusan dalam menangani distribusi pangan.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here