Friday, 22 November 2024
HomeKota BogorPekan Kedua PTM Terbatas di Kota Bogor, Bima Arya Cek Prokes di...

Pekan Kedua PTM Terbatas di Kota Bogor, Bima Arya Cek Prokes di SMP Bintang Pelajar

Bogordaily.net – Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas di berbagai tingkat sekolah di Kota Bogor memasuki pekan kedua sejak dimulai, Senin 4 Oktober 2021 lalu.

Wali Kota Bogor, Bima Arya, Senin 11 Oktober 2021 pagi, secara langsung meninjau pelaksanaan PTM Terbatas di SMP Bintang Pelajar Islamic Boarding School (BPIBS) yang berlokasi di Jalan Cimanggu Permai, Kedung Jaya, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.

Didampingi Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, Hanafi dan Kepala Sekolah SMP BPIBS, Mardanih serta jajaran, Bima Arya secara langsung mengecek fasilitas protokol kesehatan (prokes) di beberapa kelas.

Usai meninjau, Bima Arya menyampaikan apresiasi kepada SMP BPIBS yang dengan cepat dalam membangun sistem, di antaranya penerapan prokes, antisipasinya lengkap mulai dari sistem karantina, hingga ada tim kesehatan khusus. Bahkan, semuanya sudah divaksin.

“Tinggal bagaimana mitigasinya agar lebih cepat jika terjadi sesuatu. Jika ada yang memiliki gejala sedikit saja, tindakannya harus cepat dan harus dipisahkan. Para siswanya tidak hanya diarahkan menerapkan prokes tetapi juga dibuat agar tetap happy dan diberikan motivasi agar imunitasnya tetap terjaga. Semoga sistem yang ada bisa tetap dijaga karena school boarding ini yang paling rawan,” kata Bima Arya.

Selain itu kata dia, pihak sekolah menyiapkan sistem isolasi. Selama mengikuti PTM para siswa tidak diizinkan untuk keluar dan para orang ataupun yang mengantar tidak diizinkan untuk masuk.

Kepala Sekolah SMP Bintang Pelajar Islamic Boarding School, Mardanih menjelaskan, prosedur yang diterapkan pihaknya pada intinya fokus dalam menerapkan prosedur prokes secara ketat, khususnya pada saat check in.

“Pada saat check in kita menerapkan prosedur yang sangat ketat. Sebelum anak-anak masuk, mereka menjalani double screening, H-2 tes antigen di rumah dan menjalani antigen lagi ketika sampai di sini, ini untuk menghindari keterangan negatif palsu. Orang tua mengantar secara drive thru dan tidak ikut masuk,” jelas Mardanih.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here