Bogordaily.net – Pembangunan Masjid Agung Kota Bogor, terancam molor, khusus untuk pembuatan kolom dan penutup atap progresnya saat ini baru 31 persen.
Padahal, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menargetkan pertengahan Oktober 2021 ini sudah tuntas. Sedangkan untuk dana yang dianggarkan mencapai Rp31.113.766. 693.52.
“Intinya dari target mestinya memang kisaran progres pengejaran sampai dengan pertengahan oktober ini harapannya di atas 40 persen. Tetapi kita tinjau di lapangan dan kita konfirmasi kepada pemborong ternyata pelaksanaan baru kurang lebih 31 persen dari 100 persen pembangunan kolom dan rencana atap penutup masjid itu yang akan dilaksanakan di tahun anggaran 2021. Jadi paling baru itu baru 31 persen,” ujar Wakil WaliKota Bogor Dedie A Rachim kepada wartawan.
Kata dia, proses pabrikasi untuk pembuatan kolom menjadi penyebab utama pengerjaan dua hal tersebut tidak sesuai target.
“Pabrikasi untuk kolom dibuat di daerah Bekasi, pabrikasi ini juga memiliki kekebalan dua senti. Jadi saya minta kepada Gelora selaku kontraktor untuk mempercepat proses pabrikasi supaya target sasaran penyelesaian 100 persen di tahun anggaran 2021 ini bisa terlaksanakan,” ucap Dedie.
Sehingga, lanjut Dedie, tahun depan bisa melanjutkan untuk pembangunan eksterior dan di tahun berikutnya atau di perubahan di tahun 2022 itu bagian interior.
“Mudah mudahan kita upayakan sesuai dengan spek, sesuai dengan jadwal dan waktu dan penyelesainnya juga sesuai dengan harapan kita kedepan,” imbuhnya.
Dedie menambahkan penyebab molornya pembangunan Mesjid Agung ada beberapa masa sanggah kemudian juga waktu awal perencanaan ada beberapa penyelarasan, penyesuainnya desain.
“Namanya juga hasil dari rekomendasi komite keselamatan kontruksi yang menyatakan bahwa pembangunan atap tidak boleh menumpuk pada kontruksi lama.
Nah oleh karena itu dengan perhitungan baru artinya kan kita membangun hampir 50 persen itu di luar kontruksi yang lama. jadi tiang tiang yang dalam bentuk pabrikasi ini diharapkan memang tidak akan membebani kontruksi lama supaya ada jaminan keselamatan dan tidak adanya beban kepada kontruksi lama yang memang sudah beberapa tahun terkahir ini terdapat masalah,” tambahnya.
Dia mengungkapkan, salah satu yang membuat lama yakni menunggu rekomendasi dari komite keselamatan kontruksi dari Kementerian PUPR.
“Begitu selesai rekomendasi kita dipercepat, dipercepat ada beberapa kendala administarsi, dipercepat ada beberapa kendala pabrikasi, ya itulah kondisi real di lapangan. Tetapi, Insya Allah pemerintah Kota Bogor tentu ingin mesjid ini bisa berfungsi secara cepat mungkin nanti secara bertahap DKM bisa mulai lagi menerima jamaah yang mau sholat di sini sambil secara bertahap diselesaikan dengan eksterior maupun interior,” pungkasnya.(csc/sh)