Bogordaily.net – Setiap harinya, tidak kurang dari 600 ton sampah dihasilkan oleh warga Kota Bogor. Meski sudah tersedia 27 Tempat Pengelolaan Sampah Reuse Reduce Recylce (TPS3R) dan sudah berdiri Bank Sampah Induk Berbasis Aparatur (BASIBA) pengelolaan ini masih jadi polemik yang belum terpecahkan.
Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Kota Bogor, Adityawarman Adil hadir memenuhi undangan dari pengurus Bank Sampah Induk Berbasis Aparatur (BASIBA).
Pertemuan yang dilakukan di Kampung Keramat Kelurahan Panaragan – Bogor Tengah ini merupakan upaya untuk mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi.
Basiba sendiri merupakan program yang digulirkan oleh pemerintah Kota untuk menunjang misi Kota Bogor bebas sampah.
Ade Fathima selaku ketua basiba Panaragan dalam pertemuan ini menyampaikan belum adanya tempat untuk memilah sampah menjadi masalah utama yang dihadapi Basiba yang dipimpinnya.
Mesin cacah yang juga belum tersedia menambah kesulitan Basiba saat mengolah sampah yang ada.
Turut hadir dalam pertemuan ini para pengurus dan anggota dari Kelompok Pecinta Cipakancilan (KOMPAK). Ketua komunitas KOMPAK, Jaya sampaikan hal senada. Keterbatasan peralatan dan logistik terasa sangat membatasi gerak komunita.
Adit, panggilan akrabnya, berikan apresiasi atas kepercayaan BASIBA dan KOMPAK yang telah menyampaikan aspirasinya melalui anggota dewan.
Politisi PKS ini sampaikan akan mendorong Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor untuk evaluasi program pengolahan sampah.
“Kegiatan pengolahan sampah merupakan kesepakatan antara DPRD dan Pemerintah Kota Bogor. Semua program tersebut masuk dalam anggaran APBD,” ucap Adit
Lebih lanjut, Adit juga akan tekankan pada DLH untuk dukung penuh aktifitas-aktiftas pengelolaan sampah yang berbasis partisipasi masyarakat.
“Keberadaan Basiba dan Kompak ini penting dalam gerakkan masyarakat sekitar untuk bergerak bersama. Basiba dan Kompak ini ujung tombak program pengolahan sampah dan bisa menggandeng banyak sekali unsur masyarakat. Harus didukung penuh,” tutup Adit.***