Bogordaily.net – Tokoh XTC Kota Bogor, Dadang Senjaya mengutuk keras aksi brutal sekelompok pengendara sepeda motor terhadap Ahyar, di kawasan BNR pada Minggu 24 Oktober 2021, dini hari.
Dadang Senjaya atau yang akrab disapa Dudung, mengingatkan kalangan pelajar serta para remaja supaya berhenti melakukan perkelahian massal.
“Yang menang masuk penjara, yang kalah masuk rumah sakit atau dikubur,” ujar Dudung kepada bogordaily.net, Senin 25 Oktober 2021.
Bersama Wakil Ketua Bidang Hukum DPC XTC Kota Bogor, Army Setyo Wibowo SH. MH, mereka mengajak supaya melakukan aksi Stop Tawuran. Dalam waktu dekat, kata Dudung, masyarakat di tanah air akan memperingati Hari Sumpah Pemuda.
“Hari supah pemuda menjadi momentum menjaga persatuan. Tidak ada lagi tawuran di Kota Bogor,” cetus Dudung.
Rencananya lanjut Dudung, sejumlah orgasnisasi kepemudaan, pelajar, anak tongkrongan atau yang dinkenalnya gang motor (karna kalo tauran pakai motor-red), bersama jajaran kepolisian menjalin kesepakatan untuk membatu meredam tauran di Kota Bogor.
“Semoga dengan semangat bersama dalam menghentikan tawuran, bisa membuat ade-ade kita lebih sadar. Bahwa tawuran itu tidak ada manfaatnya,” kata tokoh XTC Kota Bogor.
Meski sendiri, kata Dudung, ia sudah mendengung-dengungkan dari delapan tahun silam, supaya anak tongkrongan, pelajar ataupun kelompok pengendara sepeda motor supaya melakukan stop tawuran. Untuk itu, dilakukan secara door to dooor ke setiap tongkrongan anak-anak muda.
“Alhamdulillah dalam waktu dekat ini Kapolresta Bogor Kota bersama komponen pemuda akan mendeklarasikan Stop Tauran,” kata Dudung.
Senada dengan Dudung, Wakil Ketua Bidang Hukum DPC XTC Kota Bogor, Army Setyo Wibowo SH. MH sangat menyayangkan aksi pembacokan terhadap warga. Saat ini, kata dia, XTC Kota Bogor sedang gencar mengcampaign stop tawuran.
“Disaat gencar-gencarnya mengkampanyeukan stop tawuran, peristiwa ini terjadi. Sayang disayangkan,” kata Army.
Ia berharap kampanye stop tawuran yang digalakan Polresta Bogor Kota bisa berjalan dengan lancar.
“Harapan kami tawuran di Kota Bogor tidak ada lagi. Termasuk pembacokan ini atau penyerangan sama warga apalagi kategori tawuran ‘antar geng’. Mudah-mudahan kejadian seperti ini tidak terulang kembali,” ungkapnya.***
(Ibnu Galansa/Diki Sudrajat)