Bogordaily.net – Setelah menjalani proses pertunangan selama bertahun-tahun, Putri Mako keponakan kaisar Jepang akhirnya secara resmi menikahi kekasihnya, Kei Komuro, hari Selasa 26 Oktober 2021.
ADVERTISEMENT
Kisah cintanya dengan rakyat jelata itu pun menuai kontroversi. Bahkan saat pernikahannya digelar, sekitar 100 orang demonstran turun ke jalan dan melakukan aksi penolakan pernikahan itu.
Para demonstran yang menyatakan kekhawatiran dengan masa depan keluarga kerajaan Jepang itu melakukan aksi, dengan membawa papan yang berisikan pesan soal hukum di Jepang serta dana keamanan Putri Mako yang akan tinggal di New York.
ADVERTISEMENT
“Lebih dari 100 orang berbaris hari ini karena kami ingin mengatakan yang sebenarnya tentang betapa menyusahkannya pernikahan ini,” kata salah seorang demonstran, dikutip dari Reuters, Rabu 27 Oktober 2021.
ADVERTISEMENT
Pernikahan Putri Mako digelar sangat sederhana, tanpa resepsi maupun ritual dan upacara.
Diketahui Mako dan tunangannya Kei Komuro, keduanya berusia 30 tahun, mengumumkan pertunangan mereka 4 tahun lalu, sebuah langkah yang awalnya disambut gembira oleh negara tersebut.
Namun, keadaan segera berubah masam ketika tabloid melaporkan skandal uang yang melibatkan ibu Komuro dan membuat pernikahannya keduanya ditunda.
Skandal itu menyebar ke media arus utama setelah Badan Rumah Tangga Kekaisaran Jepang (IHA) gagal memberikan penjelasan yang jelas.
Pada tahun 2021, Komuro mengeluarkan pernyataan 24 halaman tentang masalah ini dan juga mengatakan dia akan membayar utang itu.
Pada konferensi pers bersama sang suami, Mako mengatakan kalau berita tentang suaminya itu adalah salah.
“Saya mengerti ada berbagai pemikiran tentang pernikahan saya dengan Kei. Saya sangat menyesal kepada orang-orang yang memiliki masalah dengan pernikahan kami,” ujar Mako.
Dalam konferensi itu, Komuro juga mengatakan kalau dirinya mencintai Mako dan berjanji akan melindunginya.
Sementara itu, Mako dan suami akan tinggal di New York, meskipun Mako akan tinggal sendiri di Tokyo selama beberapa waktu setelah pernikahan untuk mempersiapkan kepindahannya, termasuk mengajukan paspor untuk kali pertama dalam hidupnya.***