Friday, 29 March 2024
HomeEkonomiBerburu Cuan Lewat Shopee di Bisnis Thrifting

Berburu Cuan Lewat Shopee di Bisnis Thrifting

Bogordaily.net – Awalnya jenis usaha yang dipilih Muhammad Daffa, usia 21 tahun, bisa dibilang tidak populer. Namun, bisnis yang digeluti mahasiswa semester akhir ini, menggelinding bak bola Salju. Dari modal awal ratusan ribu rupiah, saat ini pendapatan yang dikelola Daffa, mencapai ratusan juta rupiah per bulan.

Istilah sendiri, adalah kegiatan membeli produk bekas yang berkualitas. Belakangan ini, aktivitas tersebut menjadi salah satu aktivitas yang lagi hits di kalangan anak muda.

“Sebenarnya banyak juga baju atau sweater yang sama sekali belum dipake. Pokonya meski bekas tapi berkualitas,” terang Daffa.

Diceritakan Daffa, tiga tahun lalu saat mengawali usahanya, modal awal untuk belanja barang kurang dari Rp500 ribu. Baju-baju bekas layak pakai, ia jual dengan cara diecer per piece.

Disaat usaha baru berjalan, Daffa mendapat pelanggan melalui aplikasi Instagram dan TikTok. Upaya itu berlangsung hingga dua tahun. Selanjutnya, untuk mendongkrak penjualan, satu tahun belakangan, Daffa menjajal strategi baru penjualan online dengan mengunakan aplikasi . Diakuinya, penggunaan aplikasi mampu mendongkrak penjualan hingga 40%.

“Pemasaran online melalui bisa meningkatkan penjualan rata-rata hingga 40 persen dibanding sebelumnya,” aku Daffa.

Supaya bisa lebih menjangkau pelanggan lebih cepat lagi, tidak segan Daffa beriklan di Shopee. Belanja iklan dilakukan agar ketika orang mencari produk , maka Shopee akan memberikan informasi tentang produk tersebut di Trif Shop milik Daffa.

“Saya rutin beriklan di Shopee,” terang Daffa.

Di aplikasi Shopee ia menggunakan akun namanya Thriveproject_, baju-baju yang ia jual sudah tersedia dalam paket karung bal. Mulai dari harga Rp500 ribu hingga Rp5 juta.

“Satu karung bal besar berisi pakaian bekas seperti Crewneck Hoodie dari merek terkenal,” paparnya.

Diceritakan Daffa, barang berupa pakain bekas tersebut berasal dari Korea. Pakaian bekas berkualitas dari Negeri Gingseng itu, ia peroleh dari supplier yang ada di Pasar Gede Bage Bandung.

Hampir setiap pekan Daffa meluangkan waktu mengunjungi Kota Kembang, untuk berburu persediaan barang baru.

“Kadang kalau ada barang baru yang datang ke Bandung, saya ditelpon. Biasanya langsung order kalau nggak suka kehabisan stok,” ucap Daffa.

Pesanan barang biasanya diangkut menggunakan mobil pickup atau box. Tiba di Bogor, barang yang dikemas per bal, disimpan di rumah kosong milik orang tuanya di Kp. Kebon Jati RT 01/RW 11 Desa Sirna Galih, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. Dengan begitu Daffa, tidak dipusingkan oleh biaya sewa gudang.

Sebelum dikirim kereseller- reseller yang menjadi pelanggannya. Semua barang yang datang dicuci terlebih dahulu, lalu disetrika supaya rapi tentunya.

Selanjutnya barang dikemas untuk didistribusikan ke pelanggan yang ada di luar Pulau Jawa. Semua pekerjaan itu, Daffa dibantu empat orang teman mereka adalah Fazri muhamad (18), Fahri muhamad (18), Candra firmansyah (21) serta Muhamad naufal (21).

“Yang bantuin ada empat orang, masih teman-teman yang tinggal si sekitar sini,” tutur Dafa.

Kepada bogordaily.net anak pertama dari dua persaudara pasangan Atmaja dengan Dian Andriani ini, menjelaskan bahwa media sosial serta Shopee memiliki peran penting dalam hal penjualan.

Keberadaan media sosial dan Shopee, kata Daffa, membuat usahanya dapat berkesinambungan karena lahir reseller- reseller baru yang menjadi tulang punggung pemasaran.***

(Muhammad Irfan Ramadan/Diki Sudrajat)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here