Saturday, 20 April 2024
HomeKabupaten BogorBupati Bogor Ingin Menyelamatkan Puncak dari Komersialisasi

Bupati Bogor Ingin Menyelamatkan Puncak dari Komersialisasi

Bogordaily.net – Bupati Bogor, Ade Yasin dengan tegas mengatakan kita harus menyelamatkan ini dari komersialisasi. Hal tersebut dikatakannya pada kegiatan Peringatan Hari Agraria dan Tata Ruang Nasional (HANTARU) 2021, di , Cisarua, Senin 8 November 2021.

Pada momentum HANTARU 2021, Kementerian ATR/BPN akan menjadikan upaya penyelamatan kawasan lebih masif.

Kementerian ATR/BPN telah menginisiasi fasilitasi penanaman pohon dan pembangunan sumur resapan di kawasan , dengan konsep perlindungan lingkungan hidup sekaligus pemberdayaan masyarakat.

Bupati Bogor, Ade Yasin mengungkapkan, kondisi saat ini semakin memprihatinkan, kita harus menyelamatkan dari komersialisasi.

Menyelamatkan puncak

Sebetulnya itu punya fungsi kehutanan, fungsi perkebunan. Kita minta kepada pemerintah pusat, fungsi-fungsi hutan ini dikembalikan, karena khawatir ketika kita terlalu lepas, terlalu mengkomersialisasikan, terlalu asyik, akhirnya malah timbul hal-hal yang tidak diinginkan seperti bencana dan lain-lain.

“Kita harus bersama-sama melakukan perlindungan di sini, hutan-hutan di sini, kebun-kebun di sini, dikembalikan fungsinya sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH). Insyaallah kalau semua dikembalikan secara masif, saya kira akan selamat. Tentunya, tanpa mengurangi esensi pariwisata, pariwisata alam seperti tea walk, cross country kan menarik juga, tanpa harus membangun bangunan kokoh dan betonisasi,” ujar Ade.

Ade menambahkan, wilayah itu terdiri dari Kecamatan Ciawi, Megamendung, dan Cisarua. Kebutuhan RTH nya seharusnya 55%, tapi seiring berkembangnya kawasan , sulit sekali untuk sampai 50%.

Yang HGU nya habis, tidak terawat, tidak dipelihara, terlantar, harus cepat-cepat diambil alih negara, yang jelas fungsinya dikembalikan kepada fungsi awalnya.

Jika hutan, fungsi harus hutan, tidak lagi dieksploitasi untuk hal-hal yang memang lebih kepada sifatnya komersial.

“Jadi kami juga perlu berkolaborasi dengan pihak pemerintah pusat, pemerintah provinsi, kabupaten/kota lain untuk sama-sama mengawasinya. Alhamdulillah hari ini hadir ada tiga provinsi dan kota-kota yang terdekat seperti Depok, Bekasi, Tangerang, Cianjur, Sukabumi, nah ini harus kerjasama, kalau tidak akan sulit mengawasinya,” kata Ade.

Ade menerangkan bahwa Provinsi DKI Jakarta adalah salah satu pihak yang sangat berkepentingan dengan Puncak. Pemprov DKI juga harus turun, karena dampaknya dari Puncak pasti ke Jakarta.

Pemkab Bogor minta juga DKI Jakarta agar berperan terhadap pelestarian lingkungan. Soal keterbatasan kawasan RTH yang sebelumnya sempat dibahas, mereka bisa punya RTH di Bogor.

Menyelamatkan puncak

“Karena kan Bogor itu penyangga ibu kota. Jadi RTH nya di Bogor, tidak masalah sebetulnya. RTH yang memang tidak diapa-apakan hanya khusus untuk penghijauan. Sebetulnya dalam pelestarian lingkungan itu tidak ada batas wilayah, karena lingkungan itu milik kita semua. Itu saya kira juga salah satu upaya penyelamatan,” terang Ade.

Hadir juga pimpinan daerah Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten, serta dari Depok, Bekasi, Tangerang, Cianjur, dan Sukabumi.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here