Bogordaily.net – Direktur Utama Rumah Sakit Umum Dearah (RSUD) Kota Bogor, Ilham Chaidir menyambut baik bantuan alat kesehatan CT-Scan 128 slice beserta MRI 3 Tesla dan ESWL. Kini RS yang dipimpinnya bisa melayani pasien yang membutuhkannya tanpa harus merujuk ke RS swasta di Kota Bogor.
“Kami infokan, sekarang sudah tidak perlu merujuk ke swasta, kita bisa lakukan di RSUD,” katanya di Kota Bogor, Jawa Barat, Ahad 14 November 2021.
Menurut Ilham sebagai RSUD regional di Jawa Barat yang menampung 40 persen pasien dari luar, seperti Kabupaten Bogor maupun Sukabumi, keberadaan ketiga alat itu sangat membantu pelayanan kesehatan masyarakat.
Baik pasien penyakit jantung, stroke dan kanker dan penyakit tidak menular lain yang membutuhkan alat dengan teknologi tinggi bisa terlayani dengan baik.
RSUD Kota Bogor mendapatkan bantuan tiga alat itu dari Dinas Kesehatan Jawa Barat (Dinkes Jabar) sehari setelah Hari Kesehatan Nasional pada Sabtu 13 November 2021.
RSUD Kota Bogor juga mendapat bantuan satu unit ambulans dalam rangka HUT ke-44 Pasar Modal dari BEI, KPEI, dan KSEI yang diserahkan ketua panitia Pasar Modal Indonesia Syafruddin didamping Kepala Eksekutif Pasar Modal OJK Hoesen.
Adalah Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto yang menerima bantuan itu, untuk diteruskan kepada Ilham.
Penggunaan alat canggih pelayanan kesehatan itu diresmikan langsung Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono didampingi jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov Jabar).
Ilham mengatakan usaha keras peningkatan layanan kesehatan RSUD Kota Bogor untuk memberikan kepercayaan masyarakat dalam pemulihan kesehatannya telah begitu panjang.
Selama ini, RSUD Kota Bogor menjalin kerja sama dengan beberapa RS swasta bagi pasien yang terdeteksi penyakit dengan kebutuhan diagnosis rinci dan detail mengenai jaringan saraf, tulang, dan darah dengan alat MRI.
Begitu pun pasien kanker yang memerlukan CT-Scan maupun ESWL. Dalam sehari, RSUD biasa melayani 10-20 orang pasien penyakit jantung, stroke, dan kanker yang memerlukan rujukan penggunaan alat-alat itu.
Sedangkan pada saat pandemi, cukup berkurang mulai dari lima sampai 10 orang.
“Tentunya dengan alat yang baik ini, kita bisa memberikan yang terbaik ya,” kata Ilham.***